Pengrajin Untung Rp25.000 Dari Proyek Mebel Rotan

id mebel, rotan

Pengrajin Untung Rp25.000 Dari Proyek Mebel Rotan

Seorang perajin merapikan produksi furniture berbahan rotan (Foto : ANTARA/Lucky.R)

Sesuai hitung-hitungan kepala tukang saya, keuntungannya hanya Rp25 ribu per satu set. Itu sudah keluar biaya tukang. Tapi sudahlah, yang penting kita jalan dulu supaya industri ini tetap eksis

Palu, (antarasulteng.com) - Pengrajin mebel rotan di Kota Palu mengaku hanya mendapat keuntungan Rp25 ribu untuk setiap satu set meja-kursi rotan untuk sekolah-sekolah yang pengadaannya dibiayai dengan dana tanggung jawab sosial perusahaan (CSR).

"Sudah keuntungannya kecil, lambat lagi dibayar," kata salah seorang pemilik industri mebel rotan di Kota Palu Adi Pitoyo di Palu, Selasa.

Dia mengatakan meskipun keuntungannya sedikit tetapi dirinya dan pengrajin rotan yang lain tetap menerima pengerjaan proyek tersebut demi eksistensi industri rotan di daerah ini.

"Sesuai hitung-hitungan kepala tukang saya, keuntungannya hanya Rp25 ribu per satu set. Itu sudah keluar biaya tukang. Tapi sudahlah, yang penting kita jalan dulu supaya industri ini tetap eksis," katanya.

Tahun 2012 Kota Palu mendapat jatah proyek mebel rotan pengganti mebel kayu untuk 13 sekolah sebanyak 400 set. Setiap set terdiri atas 400 meja dan 800 kursi ditambah meja dan kursi guru.

Alokasi anggaran yang diberikan oleh Perusahaan Daerah Kota Palu, selaku mitra Kementerian Perindustrian hanya Rp700 ribu.

Adi tidak bersedia menyebutkan berapa nilai proyek yang sebenarnya dari dana CSR yang digalang Kementerian Perindustrian.

"Saya tahu tapi saya tidak mau menyebutnya. Yang jelas keuntungan mereka (perusahaan daerah) lebih banyak. Ya, sekian kali lipat dari keuntungan kami," katanya.

Dia mengatakan karena minimnya keuntungan tersebut sehingga tidak banyak industri yang mau mengerjakannya. Ada yang hanya mau mengerjakan 10 set dan 15 set.

"Saya sendiri mengerjakan 200 set. Bagi saya mungkin keuntungannya terasa karena jumlah unitnya banyak. Tapi bagaimana dengan teman-teman saya yang lain," katanya.

Dia mengatakan untuk mengerjakan satu set mebel tersebut membutuhkan modal besar sementara dari pihak kedua hanya memberikan modal 50 persen.

Mebel rotan untuk sekolah-sekolah di Palu tersebut diserahkan Wakil Menteri Perindustrian Alex Retraubun kepada Wali Kota Palu Rusdy Mastura disaksikan Gubernur Sulawesi Tengah Longki Djanggola di Palu, Selasa.

Pada 2013 ini, Kota Palu akan mendapat lagi proyek yang sama sebanyak 2.400 meja dan 4.800 kursi.

Adi Pitoyo berharap jika pemerintah masih percaya kepada industri lokal sebaiknya pengelolaan proyek tersebut lebih profesional sehingga industri tidak lagi menunggu pembayaran dalam waktu lama seperti tahun sebelumnya. (SKD)