Masyarakat Toraja Palu Peringati Seabad Injil Masuk Tator

id TORAJA, 100 TAHUN INJIL

Masyarakat Toraja Palu Peringati Seabad Injil Masuk Tator

Warga Gereja Toraja Jemaat Moria Palu mengarak Tongkonan sebelum Ibadah Syukuran Peringatan 100 Tahun Injil masuk Tanah Toraja di Palu, Sabtu (25/5). (ANTARASulteng/Rolex Malaha)

masuknya Injil di Tanah Toraja karena merupakan tonggak penting dan bersejarah dalam berkembangnya Agama Kristen di Toraja."

Palu (antarasulteng.com) - Sekitar 1.500 orang warga suku Toraja yang tergabung dalam Gereja Toraja Jemaat Moria Palu, Sabtu, menggelar ibadah syukur dan pesta adat untuk memperingati 100 tahun Injil masuk Tanah Toraja, Sulawesi Selatan pada 16aret 1913

Acara yang berlangsung meriah itu diawali dengan penyulutan Obor Penginjilan yang dilakukan Pemimpin Gereja Toraja Jemaat Moria Palu Pendeta Sira Pasali,STh disaksikan para tokoh gereja setempat, diiringi dengan lantunan kidung puji-pujian kepada Tuhan oleh grup musik bambu Gereja Toraja.

Para jemaat kemudian melakukan semacam parade adat memasuki ruang pertemuan yang diwarnai dengan pengusungan Tongkonan (rumah adat Toraja) oleh belasan pemuda yang didahului dengan barisan jemaat yang memakai pakaian adat dan membawa berbagai macam produk pertahian dan hasil bumi lainnya serta benda-benda budaya.

Setiap Tongkonan dihiasi dengan berbagai produk hasil bumi dan peternakan seperti padi, kelapa serta berbagai jenis sayur mayur dan buah-buahan, ternak ayam dan babi serta bahan-bahan makanan siap saji.

Parade ini dilakukan dalam tiga episode menurut pembagian sektor tempat permukiman jemaat Gereja Toraja Moria Palu yakni sektor Timur, Tengah dan Barat.

Salah seorang tokoh jemaat Gereja Toraja Moria Palu Ir Johanis Riga, MSi mengemukakan bahwa setiap tahun, warga Toraja memperingati masuknya Injil di Tanah Toraja karena merupakan tonggak penting dan bersejarah dalam berkembangnya Agama Kristen di Toraja.

Dengan momentum peringatan ini, kata Johanis, warga Toraja juga didorong untuk terus aktif menyebarkan Injil kepada semua orang sebagai wujud pelaksanaan Amanat Agung dari Tuhan Yesus Kristus yang adalah Injil itu sendiri.

Mengenai arak-arak Tongkonan dan pawai adat itu dimaksudkan sebagai wujud ucapan syukur karena lewat pkabaran Injil tersebut, warga masyarakat Toraja dimanapun berada tetap dalam lingdungan Tuhan Yesus Kristus dan tetap eksis mempertahankan dan mengembangkan adat istiadat dan kebudayaannya serta menikmati berkat Tuhan dalam segala segi kehidupan dan usaha.

Karena itu, kata Johanis, thema peringatan kali ini adalah "beritakanlah Injil damai sejahtera bagi semua."

Sedangkan Pdt Sira Pasali dalam khotbahnya menekankan pentingnya memberitakan Injil kepada semua orang, karena Injil adalah khabar baik yang membawa khabar keselamatan melalui Yesus Kristus.

Ibadah syukuran ini diakhiri dengan santap siang bersama. (R007)

Pewarta :
Editor : Rolex Malaha
COPYRIGHT © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.