BPBD: Sebagian korban banjir Parigi Moutong sudah kembali ke rumah

id Banjir parigi, pemulihan banjir, bpbd, parigi moutong

BPBD:  Sebagian korban banjir Parigi Moutong sudah kembali ke rumah

FOTO ARSIP - Salah seorang korban banjir Desa Olobaru, Kecamatan Parigi Selatan, Kabupaten Parigi Moutong, Sulawesi Tengah sedang menggendong anaknya saat beraktivitas di tenda pengungsian, Jumat (1/7/2020). (FOTO ANTARA/Moh Ridwan)

Parigi Moutong, Sulteng (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Parigi Moutong, Sulawesi Tengah mengatakan sebagian warga korban banjir di kabupaten itu sudah mulai kembali ke rumah mereka masing-masing.

"Namun, masih ada juga korban banjir saat ini masih bertahan atau tinggal sementara di rumah kerabat mereka," kata Sekretaris BPBD Parigi Moutong Nyoman Hadi, di Parigi, Jumat.

Dia menjelaskan sebanyak 3.797 jiwa atau 1.027 kepala keluarga (KK) terdampak banjir, terdapat 89 KK rumahnya rusak berat dan hanyut. Kemudian tiga rumah rusak sedang, lima rusak ringan dan 118 rumah terendam sudah mulai ditempati kembali.

"Mereka yang rumahnya rusak berat dan hanyut akibat banjir, kami masih upayakan tenda untuk tempat tinggal sementara," katanya.

Pemerintah melalui Surat Keputusan Bupati Parigi Moutong nomor: 362.45/807/BPBD tentang Status Darurat Penanganan Bencana Banjir menyatakan berlangsung selama 14 hari, terhitung sejak 14 hingga 27 Juli 2020 untuk kegiatan perbaikan infrastruktur jalan, lingkungan, fasilitas umum, area perkebunan, persawahan dan permukiman warga agar segera berfungsi kembali.

Hingga kini pemerintah setempat masih membuka ruang bagi para pihak menyalurkan bantuan logistik untuk meringankan beban korban banjir, termasuk kebutuhan dan perlengkapan bayi serta balita baik melalui posko induk maupun langsung kepada masyarakat.

"Kami juga akan mengevaluasi kembali bantuan-bantuan yang sudah terdistribusi, agar setiap saat kebutuhan masyarakat dapat terkontrol supaya memudahkan kami untuk penyaluran selanjutnya," katanya.

Dia juga menyebut dapur umum yang didirikan sejumlah sukarelawan mulai untuk melayani makanan cepat saji di masa tanggap darurat pada posko-posko pengungsian sudah berakhir, salah satunya dapur umum milik Tagana di Desa Olobaru, Kecamatan Parigi Selatan.

Selain kebutuhan logistik, pemerintah setempat juga sedang melakukan normalisasi sebagai upaya penanganan darurat di sejumlah sungai yang mengakibatkan dampak, diataranya Sungai Dolago, Sungai Olobaru, Kecamatan Parigi Selatan dan Sungai Desa Olaya, Kecamatan Parigi yang merupakan wilayah-wilayah terdampak parah.

"Guna pemulihan pascabanjir, kami sudah membuat rencana usulan dana siap pakai. Dalam waktu dekat kami akan usulkan ke Badan Penanggulangan Bencana Nasional (BNPB), semoga pemerintah pusat menyahuti usulan ini," demikian Nyoman Hadi.