Chicago (antarasulteng.com) - Emas berjangka di divisi COMEX New York Mercantile Exchange berakhir hampir tidak berubah, hanya naik tipis, pada Selasa (Rabu pagi WIB), meskipun ada kekhawatiran geopolitik.
Kontrak emas yang paling aktif untuk pengiriman Desember, naik 0,1 dolar AS atau 0,01 persen, menjadi menetap di 1.310,6 dolar AS per ounce, lapor Xinhua.
Dengan tidak adanya data ekonomi utama pada Selasa, emas naik sangat sedikit karena pedagang bereaksi terhadap ketegangan geopolitik antara Ukraina dan Rusia. Sementara konflik di Timur Tengah menurunkan minat investor terhadap saham dan memicu perpindahan kecil ke emas.
Presiden Federal Reserve Bank Boston Eric Rosengren dan Presiden Federal Reserve Bank New York William Dudley, keduanya akan berpidato pada Rabu di New York.
Klaim pengangguran mingguan akan dirilis pada Kamis, sebagaimana laporan jumlah uang beredar yang mengukur likuiditas berjalan (saat ini).
Perak untuk pengiriman September kehilangan 19 sen, atau 0,95 persen, menjadi ditutup pada 19,905 dolar AS per ounce. Platinum untuk pengiriman Oktober naik 0,6 dolar AS, atau 0,04 persen, menjadi ditutup pada 1.472,2 dolar AS per ounce.
Berita Terkait
Kenaikan harga pembelian gabah kering
Jumat, 17 Mei 2024 22:01 Wib
Harga emas Antam melonjak hingga Rp1,354 juta per gram
Kamis, 16 Mei 2024 9:56 Wib
Pemkab-Sigi pantau harga bahan pokok pascakenaikan HET beras SPHP
Jumat, 10 Mei 2024 13:28 Wib
Harga emas Antam naik jadi Rp1,326 juta per gram
Jumat, 10 Mei 2024 10:22 Wib
Harga emas Antam turun jadi Rp1,306 juta per gram
Kamis, 9 Mei 2024 12:59 Wib
Menparekraf perkirakan harga tiket pesawat akan segera turun
Selasa, 7 Mei 2024 7:41 Wib
Pemkab-Sigi sesuaikan harga beras SPHP menjadi Rp12.500 per kilogram
Senin, 6 Mei 2024 20:27 Wib
Harga emas Antam turun lagi jadi Rp1,310 juta per gram
Senin, 6 Mei 2024 9:34 Wib