Sana'a (antarasulteng.com) - Jumlah warga tewas dalam serangan udara pimpinan Arab Saudi ke tempat penyimpanan peluru kendali di ibu kota Yaman, Sana'a, bertambah menjadi 38 orang sementara korban cedera sampai 532 orang menurut petugas medis, Selasa.
Jumlah korban tewas akibat serangan pada Senin (20/4) itu berdasarkan pada data korban dari empat rumah sakit, perbaruan dari data sebelumnya yang baru mencatat 28 korban tewas dan sekitar 300 korban cedera.
Di antara korban tewas ada tiga karyawan saluran televisi Al-Yemen Al-Yawm, salah satunya wartawan.
Seperti dilansir kantor berita AFP, serangan ganda itu memicu ledakan kuat yang meratakan rumah-rumah di sekitar sasaran dan mengguncangkan kawasan sekitarnya.
Depo itu milik brigade rudal pasukan elit Republican Guard, yang setia pada mantan presiden Ali Abdullah Saleh yang dituding memihak pemberontak Houthi dalam upaya mereka melawan pemerintah.
Dalam pekan keempat serangan terhadap pemberontak yang dipimpin oleh Arab Saudi pada Selasa, pesawat-pesawat tempur menggempur beberapa lokasi milik pemberontak Houthi serta pasukan pro-Saleh di seluruh ibukota menurut saksi.
Riyadh pada Maret membentuk koalisi Sunni Arab yang melancarkan serangan udara terhadap pemberontak saat mereka mendekati lokasi pengungsian Presiden Abedrabbo Mansour Hadi dalam pengungsiannya di kota pelabuhan Aden di wilayah selatan. Ia kemudian melarikan diri ke Arab Saudi.(skd)
Berita Terkait
Pemkab-Sigi berikan beasiswa sekolah agama ke Yaman cegah radikalisme
Kamis, 11 April 2024 13:25 Wib
Serangan baru AS-Inggris menargetkan situs Houthi di Yaman
Selasa, 12 Maret 2024 10:15 Wib
Serangan udara baru AS-Inggris targetkan Houthi di Yaman
Selasa, 5 Maret 2024 9:02 Wib
Houthi akan selamatkan kapal Inggris dengan imbalan bantuanmasuk Gaza
Senin, 26 Februari 2024 9:36 Wib
Yaman dan AS bahas dampak serangan Houthi di Laut Merah
Selasa, 6 Februari 2024 6:11 Wib
Houthi mengaku diancam oleh AS
Rabu, 31 Januari 2024 14:31 Wib
Menlu China akan bertemu penasihat Biden di tengah konflik Laut Merah
Jumat, 26 Januari 2024 16:43 Wib
PBB peringatkan dampak krisis di Laut Merah terhadap perdagangan
Jumat, 26 Januari 2024 15:59 Wib