Palu, (antarasulteng.com) - Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) perwakilan Sulawesi Tengah (Sulteng) membuat terobosan dalam menekan tingginya Angka Kematian Ibu dan Anak (AKIA) melalui solusi 4T dan 3T.
"4 Terlalu (4T) yakni terlalu muda melahirkan, terlalu tua melahirkan, terlalu dekat jarak anak dan terlalu banyak anak," kata Kepala BKKBN Sulteng, Kushindarwito di Palu, Kamis.
Selain itu, kata dia, masyarakat harus menghindari 3 Terlambat (3T) yakni terlambat mendeteksi kehamilan, artinya mereka sudah tahu hamil tapi tidak merasa hamil. Kemudian terlambat dibawa ke fasilitas kesehatan ketika ingin melahirkan, karena terlalu banyak diskusi dengan keluarga atau sudah terbiasa melahirkan di dukun beranak. Serta terlambat ditangani oleh dokter atau bidan.
"Seharusnya hal itu lebih banyak disosialisasikan pada masyarakat oleh `leading` sektor terkait di daerah. Kalau untuk BKKBN Sulteng sendiri, pihaknya telah melakukan berulang kali," ujarnya.
Menurut Kus, jika saat ini AKIA masih tinggi, artinya respon masyarakat masih rendah terhadap sosialisasi yang dilakukan pemerintah daerah. Jadi masyarakat tidak bisa kita salahkan. Pemerintah melalui instansi terkait tidak boleh diam untuk melakukan promosi 4T dan 3T.
"Jadi itu harusnya dilakukan berulang-ulang, biar komunikannya (masyarakat) paham apa yag disampaikan oleh komunikator (pemerintah)," terang Kus.
Komunikasi dan sosialisasi tidak hanya menjadi tugas Dinas Kesehatan atau instansi lainnya, tetapi tokoh masyarakat juga diharapkan mengambil peran dalam menurunkan AKIA.
Selain itu, kursus pranikah yang ada di Kementerian Agama khususnya Kantor Urusan Agama (KUA) bisa lebih dimaksimalkan kembali. Selama ini kata dia, program itu cenderung statis, artinya nanti ada orang yang datang ke KUA baru dijelaskan.
"Seharusnya itu langsung disosialisasikan ke masyarakat" ujarnya.
Berita Terkait
BKKBN berupaya tekan angka melahirkan muda cegah stunting
Rabu, 6 Maret 2024 15:53 Wib
Pers berperan penting mengedukasi kesehatan masyarakat
Sabtu, 10 Februari 2024 7:50 Wib
Dubes Meidyatama sarankan tiga bentuk kerja sama terkait kependudukan
Rabu, 7 Februari 2024 6:27 Wib
Jumlah keluarga berisiko stunting turun di akhir tahun 2023
Selasa, 28 November 2023 7:56 Wib
Pemkab Banggai Kepulauan-BKKBN optimalkan pelayanan KB
Senin, 6 November 2023 15:52 Wib
Kepala BKKBN minta penganggaran stunting daerah berdaya ungkit tinggi
Selasa, 19 September 2023 8:46 Wib
Stunting harus dihadang dari hulu
Jumat, 15 September 2023 6:17 Wib
BKKBN: Sumber air minum tidak layak tingkatkan risiko stunting
Jumat, 8 September 2023 11:46 Wib