Umat Hindu Bersiap Galungan

id hindu, bali, galungan

Umat Hindu Bersiap Galungan

Ilustrasi (FOTO ANTARA/Nyoman Budiana)

Denpasar - Umat Hindu di Bali melakukan berbagai persiapan pada hari Penampahan Galungan, Selasa, sehari menjelang Hari Raya Suci Galungan untuk memperingati kemenangan Dharma (kebaikan) melawan Adharma (keburukan).
        
Setelah memotong babi secara patungan pada pagi hari, dilanjutkan mengolah hingga menikmatinya pada siang hari, selanjutnya dalam keluarga secara otomatis sudah ada pembagian tugas.
        
Suami dibantu putranya yang laki-laki membuat penjor, hiasan janur kombinasi hasil-hasil pertanian untuk dipajangkan di depan pintu  masuk rumah pekarangan. Sementara istri dibantu anak perempuan membuat rangkaian janur untuk dipersembahkan pada Hari Raya Galungan, keesokan harinya.
         
Belum selesai membuat sesajen, para ibu-ibu itu mulai memasang kain pada bangunan suci milik keluarga (merajan), sementara sang suami yang mempunyai piaraan sapi pergi ke sawah untuk mencari hijauan makanan ternak.
         
Masyarakat di Banjar Ole, Desa Marga Dauh Puri, Kabupaten Tabanan, 25 km barat laut Denpasar misalnya, masing-masing anggota keluarga pada Hari Penampahan Galungan itu tampak sangat sibuk.
         
Belum selesai persiapan untuk menyambut Galungan, kentongan dibunyikan tanda sekaa muda-mudi bergotong royong untuk menyiapkan keramaian dan hiburan pada malam Hari Raya Galungan.
         
Masyarakat di Marga yang baru saja selesai panen raya, menjelang kembali mengolah sawah, dalam  memperingati kemenangan Dharma  kali ini secara meriah dan khidmat.
         
Kemeriahan itu tampak dari pajangan penjor di sepanjang jalan yang dibuat secara khusus kombinasi dengan hasil-hasil pertanian sebagai lambang kemakmuran.    
    
Hiasan penjor pada Hari Raya Galungan itu memang tampak di mana-mana, baik di daerah pedesaan maupun kota sehingga Bali lebih meriah dan semarak.
         
Menyadari kesibukan masyarakat menjelang Galungan itu, Gubernur Bali Made Mangku Pastika menetapkan tiga hari sebagai libur lokal (fakultatif) bagi instansi pemerintah dan swasta di daerah ini.
         
Libur lokal itu mulai penampahan Galungan (28/8), hari Raya Galungan (29/8), dan Umanis Galungan (30/8). Sementara sekolah mulai dari sekolah dasar (SD), sekolah menengah pertama (SMP), Sekolah menengah atas (SMA/kejuruan) hingga perguruan tinggi libur selama dua minggu, hingga hari Raya Kuningan, rangkaian Galungan sepuluh hari mendatang. (I006)