BPBD Sulteng: Tiga daerah terendam banjir di Kabupaten Morowali Utara
Palu (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sulawesi Tengah mencatat dua desa dan satu kelurahan di Kecamatan Petasia, Kabupaten Morowali Utara terendam banjir.
"Dari laporan yang kami terima, tiga daerah yang terendam banjir tersebut yaitu Desa Ganda Ganda, Desa Korololaki dan Kelurahan Bahoue," kata Kepala Bidang (Kabid) Kedaruratan dan Logistik BPBD Provinsi Sulteng Andi Sembiring di Kota Palu, Selasa.
Ia mengatakan, peristiwa banjir tersebut terjadi pada Selasa malam, mulai pukul 01.25 Wita. Sementara itu, laporan diterima oleh pihak BPBD Sulteng sekitar pukul 10.16 Wita.
Andi Sembiring mengemukakan, intensitas hujan lebat yang mengguyur disertai kilat pada sekitar pukul 22.15 Wita hingga 00.15 Wita menyebabkan terjadinya longsor pada dua titik lokasi yang kemudian menyebabkan air sungai meluap menggenangi permukiman warga.
Ia menjelaskan, Tim Reaksi Cepat (TRC) Sulteng dan kabupaten setempat masih melakukan pendataan lapangan.
"Empat Kepala Keluarga (KK) terdampak akibat peristiwa ini serta satu unit rumah rusak berat," katanya.
Lanjut dia, dalam peristiwa ini, tidak ada korban jiwa serta tidak ada warga mengungsi, mereka tetap bertahan di dalam rumah masing-masing.
Ia menambahkan, saat ini air telah berangsur surut dan warga mulai membersihkan rumah masing-masing.
"Dari laporan yang kami terima, tiga daerah yang terendam banjir tersebut yaitu Desa Ganda Ganda, Desa Korololaki dan Kelurahan Bahoue," kata Kepala Bidang (Kabid) Kedaruratan dan Logistik BPBD Provinsi Sulteng Andi Sembiring di Kota Palu, Selasa.
Ia mengatakan, peristiwa banjir tersebut terjadi pada Selasa malam, mulai pukul 01.25 Wita. Sementara itu, laporan diterima oleh pihak BPBD Sulteng sekitar pukul 10.16 Wita.
Andi Sembiring mengemukakan, intensitas hujan lebat yang mengguyur disertai kilat pada sekitar pukul 22.15 Wita hingga 00.15 Wita menyebabkan terjadinya longsor pada dua titik lokasi yang kemudian menyebabkan air sungai meluap menggenangi permukiman warga.
Ia menjelaskan, Tim Reaksi Cepat (TRC) Sulteng dan kabupaten setempat masih melakukan pendataan lapangan.
"Empat Kepala Keluarga (KK) terdampak akibat peristiwa ini serta satu unit rumah rusak berat," katanya.
Lanjut dia, dalam peristiwa ini, tidak ada korban jiwa serta tidak ada warga mengungsi, mereka tetap bertahan di dalam rumah masing-masing.
Ia menambahkan, saat ini air telah berangsur surut dan warga mulai membersihkan rumah masing-masing.