Majelis Hukama dukung pelibatan tokoh agama dalam menghadapi perubahan iklim

id Majelis hukama,Paus fransiskus,TGB Zainul Majdi

Majelis Hukama dukung pelibatan tokoh agama dalam menghadapi perubahan iklim

Pertemuan Pemimpin Gereja Katolik Vatikan Paus Fransiskus dengan Majelis Hukama Muslimin (MHM) dan perwakilan COP28 di Vatikan. (ANTARA/HO-Majelis Hukama Indonesia)

Jakarta (ANTARA) -
Majelis Hukama Indonesia (MHI) mendukung terobosan pelibatan tokoh agama dalam menghadapi tantangan perubahan iklim, yang diinisiasi Pemimpin Gereja Katolik Vatikan, Majelis Hukama Muslimin (MHM), dan perwakilan COP28.  
 
"Pelibatan tokoh agama sangat strategis dalam membuka kesadaran sekaligus menggerakkan masyarakat untuk ambil bagian dalam upaya mengatasi ancaman perubahan iklim," ujar Anggota Komite Eksekutif MHM yang juga pembina MHI TGB Zainul Majdi di Jakarta, Jumat.

Sebelumnya, Pemimpin Gereja Katolik Vatikan Paus Fransiskus menerima kunjungan Sekretaris Jenderal Majelis Hukama Muslimin (MHM) Konselor Mohamed Abdelsalam di Vatikan, Senin (29/5).

Kehadiran Sekjen MHM di Vatikan, bersamaan dengan kunjungan Direktur Jenderal dan Perwakilan Khusus Presidensi Uni Emirat Arab (UEA) untuk the Conference of the Parties ke-28 (COP28) yang akan membahas soal perubahan iklim.  

Pertemuan ketiga pihak ini membahas rencana peluncuran inisiasi bersama mengenai perubahan iklim menjelang konferensi COP28 di Abu Dhabi, PEA, pada November 2023.

Inisiasi bersama itu berupa rencana pelibatan tokoh dan lembaga agama serta masyarakat untuk membantu mewujudkan apa yang menjadi tujuan COP28.  

TGB Zainul Majdi mengatakan perubahan iklim menjadi ancaman bersama yang harus segera dicarikan solusinya secara sinergis dan sistematis. Sebagai bentuk dukungan, MHI akan menggelar sejumlah kegiatan yang relevan dengan tema COP28.  

"Kita akan gelar seminar di sejumlah kampus, yang melibatkan tokoh agama, terkait pentingnya penguatan peran mereka dalam menghadapi tantangan perubahan iklim," kata dia.

Menurut dia, pertemuan lembaga dan pemuka agama di dunia itu untuk menyatukan langkah dan berperan aktif dalam upaya melindungi planet Bumi yang menjadi tujuan bersama.

Lebih dari itu, kata dia, inisiasi tersebut bertujuan menggali dan meningkatkan peran agama dalam menjembatani komunikasi antarbudaya dan antarbangsa.

"Serta membuka cakrawala baru dalam memandang isu perubahan iklim," katanya.

Persatuan Emirat Arab akan menjadi tuan rumah penyelenggaraan COP28 pada 30 November–12 Desember 2023. COP28 merupakan upaya bersama masyarakat dunia mengatasi dampak buruk perubahan iklim.