Beteleme, Sulteng (ANTARA) - Kegiatan Utsawa Dharma Gita XV Tingkat Provinsi Sulawesi Tengah dibuka secara resmi Gubernur Sulteng diwakili Staf Ahli Bidang Ekonomi dan Pembangunan Dr. Farid Rifai, Senin sore (17/7/2023).
Lomba nyanyian suci Agama Hindu tersebut dipusatkan di gedung Pesparawi Beteleme, Kecamatan Lembo, Kabupaten Morowali Utara.
Acara pembukaan dihadiri Bupati Morut Delis Julkarson Hehi, Ketua TP PKK Morut Febriyanthi Hongkiriwang, Kakanwil Agama Sulteng, Ketua PHDI Sulteng, Kacabjari Kolonodale, beberapa anggota DPRD Morut, para Kepala Kantor Kemenag tingkat kabupaten se-Sulteng, pimpinan OPD Morut serta undangan lainnya.
Kegiatan pembukaan UDG XV diawali dengan defile peserta yang diikuti 11 kontingen kabupaten/kota se-Sulteng berturut -turut Kabupaten Banggai, Tojo Una-una, Poso, Sigi, Parigi Moutong, Palu, Donggala, Morowali Utara, Morowali, Tolitoli, dan Buol.
Kabupaten Banggai merupakan pemegang piala juara umum pada pelaksanaan UDG XIV tahun 2022 lalu.
Dalam sambutannya Bupati Morut Delis Julkarson Hehi atas nama pemerintah daerah dan masyarakat Morowali Utara menyatakan sangat bersyukur atas kepercayaan ditunjuknya Morut sebagai tuan rumah pelaksanaan UDG XV se Sulteng ini.
"Terima kasih atas kepercayaan ini. Kami di Morut menyadari betul peran para tokoh agama dalam rangka menciptakan kondusifitas daerah agar tetap damai dan tenteram," ujarnya.
Bupati menegaskan, dengan kerukunan antar umat beragama, dengan toleransi dan moderasi beragama, menjadikan kondusifitas daerah sangat terjamin dan semua aspek kehidupan berjalan dengan tenteram.
"Berkat kerukunan dan kondusifitas yang terjamin di Morut, maka pada tahun 2022 Badan Pusat Statistik (BPS) menjadi kabupaten dengan pertumbuhan ekonomi tertinggi se-Sulawesi dan nomor dua tertinggi se-Indonesia," jelas bupati yang disambut tepuk tangan meriah.
Menurutnya, pencapaian ini merupakan kontribusi semua warga Morut, termasuk peran para tokoh agama dalam rangka menciptakan kerukunan dan kedamaian di daerah ini
Bupati juga mengungkapkan hal yang unik sekaligus sebagai kebanggaan bagi Morut. Seperti, di kabupaten ini ada desa yang penduduknya mayoritas Kristen dan Muslim tapi yang menjadi kepala desa adalah umat Hindu.
Begitu pula ada satu desa yang 100 persen warganya umat Muslim tapi kepala desanya beragama Kristen.
Dan di Morut ini juga, ada desa yang mayoritas penduduknya beragama Kristen tapi kepala desanya dari Muslim.
"Ini sebagai bukti umat sudah sangat paham tentang pentingnya moderasi dan kerukunan antar umat beragama. ini kebanggaan kita sebagai warga negara Indonesia," tambahnya.
Berita Terkait
Pemda Tana Toraja dan Morowali Utara jalin kerja sama pelayanan tenaga kerja
Jumat, 17 Mei 2024 19:54 Wib
67 KK mengungsi karena banjir di Bunta, Wabup Morut: penanganan korban jadi perhatian besar Pemda
Jumat, 17 Mei 2024 19:48 Wib
Wabup Morut buka sosialisasi program digitalisasi untuk perangkat desa dan pendamping BKK
Rabu, 15 Mei 2024 18:53 Wib
Cuaca ekstrim timbulkan gangguan serius pelayanan listrik PLN di Morut
Selasa, 14 Mei 2024 18:43 Wib
Wabup Morut pimpin rapat evaluasi penyaluran BKK untuk kelompok usaha tahun 2023
Selasa, 14 Mei 2024 8:36 Wib
Morut raih sejumlah penghargaan dalam forum Adujak GenRe se Sulteng
Senin, 13 Mei 2024 7:23 Wib
Gelar donor darah rutin, DSLNG kembali donorkan 225 kantong darah
Minggu, 12 Mei 2024 17:04 Wib
Wabup Morut hadiri acara penamatan SMAN 1 Petasia, satu orang dapat beasiswa Pemda Morut kuliah kedokteran di China
Minggu, 12 Mei 2024 16:46 Wib