JFC wujudkan kota karnaval dunia hingga dongkrak sektor ekonomi

id jember fashion caraval,JFC,pemkab jember,bupati jember,kota karnaval,dongkrak ekonomi

JFC wujudkan kota karnaval dunia hingga dongkrak sektor ekonomi

Bupati Jember Hendy Siswanto bersama forkopimda dan pejabat Pemkab Jember mengenakan kostum defile Ibu Kota Nusantara (IKN) dalam Grand Carnival JFC pada Sabtu (5/8/2023) malam. (ANTARA/HO-Diskominfo Jember)

Jember, Jawa Timur (ANTARA) - Jember Fashion Carnaval (JFC) kembali digelar tahun ini dengan mengusung tema utama "Timelapse: Journey of the earth", yang menggambarkan perjalanan Bumi dari masa lampau, kini, dan mendatang. Kegiatan itu digelar selama tiga hari pada 4-6 Agustus 2023.

Karnaval busana spektakuler menempuh jalan sepanjang 3,6 kilometer itu menjadi agenda tahunan di Kabupaten Jember, Jawa Timur. Memasuki tahun ke-21, JFC 2023 menampilkan 10 defile yang menggambarkan dimulai pembentukan alam semesta, ditemukan manusia, hingga gambaran masa depan Bumi.

Ke-10 defile itu adalah "Bingbang" yang menggambarkan ledakan besar pada 13 miliar tahun silam, mengakibatkan terbentuknya segala materi dalam alam semesta. Kemudian defile Prehistoric yang merupakan fase kehidupan, dimulai dengan kemunculan makhluk berukuran raksasa mulai terlahir.

Defile selanjutnya Empire yang menggambarkan manusia di Bumi mulai hidup dalam sistem kelompok ,yang disebut kerajaan. Defile Religic yang menggambarkan mulai adanya beragam keyakinan muncul untuk menyembah Sang Pencipta.

Dilanjutkan dengan Defile Invention yang menggambarkan manusia mulai menciptakan penemuan dan inovasi dalam peradaban Bumi. Defile World War menceritakan adanya peperangan akibat sifat serakah, sehingga pada fase itu merupakan penggambaran masa suram dalam perjalanan di Bumi.

Selanjutnya Defile Superstar yang memunculkan adanya para bintang besar, kemudian Defile Upcycle yang menggambarkan gerakan manusia mengubah barang bekas menjadi sesuatu yang bernilai tinggi, Defile Mataverse yang menggambarkan masa depan manusia, dan terakhir Defile Nusantara yang menggambarkan keragaman Indonesia yang indah nan memesona.

President JFC Budi Setiawan mengatakan gambaran perjalanan Bumi sebanyak 10 defile itu diaplikasikan dengan rancangan busana spektakuler karya peserta yang menjadi talent dalam karnaval peragaan busana dalam Artwear Carnival, World Kids Carnival dan Grand Carnival JFC.

Tidak hanya itu, beragam kegiatan memeriahkan rangkaian acara itu, seperti pameran UMKM unggulan Jember di alun-alun, Meteorit Exhibition 2023 yang digelar di Pendapa Wahyawibawagraha, dan peluncuran Batik Sadeng di alun-alun yang menjadi pamungkas pada Minggu (6/8) malam.

Kegiatan JFC dimulai pada Jumat (4/8) sore dengan penampilan ratusan talent dalam Wonderful Archipelago Carnaval Indonesia (WACI) dari 10 daerah, seperti Kabupaten Cirebon, Nganjuk, Kota Bandung, Lombok Tengah, Sulawesi Tenggara, Kabupaten Baru di Sulawesi selatan, Kabupaten Malang, Kabupaten Belitung Timur, Kepulauan Riau, dan DKI Jakarta.

Karnaval dari berbagai daerah itu didukung oleh Asosiasi Karnaval Indonesia (AKARI) yang diketuai oleh David K. Susilo, sehingga masing-masing daerah menampilkan etalase budaya berupa kesenian, tradisi, dan kearifan lokal masing-masing daerah yang dikemas dalam busana unik nan apik.

Tidak mau ketinggalan, karnaval hewan peliharaan (Pets Carnival) juga disertakan dengan menggandeng objek wisata Jember Mini Zoo yang membawa koleksi hewannya, komunitas Dog Lover, Komunitas Musang, Komunitas Kucing, hingga Komunitas Kuda Jember.

Bahkan, Taman Safari II Jatim di Prigen (Pasuruan) sebagai bintang tamu menampilkan koleksi hewannya dalam Pets Carnival, sehingga sorak sorai penonton bergemuruh.

Kemeriahan acara terus berlanjut pada Jumat (4/8) malam dengan Artwear Carnival yang menampilkan karya perancang busana dari berbagai daerah di Indonesia, dengan menampilkan karya busana terbaiknya untuk memeriahkan karnaval fesyen dunia di Jember.

Perancang busana Ibnu Irhamsyah, Batik Tenun Rolla by Adriana Okta Fara Diba, Mambruk Mimika Fashion, Semen Gresik X Bubah Alfian, serta Erika Japan X Kadokawa Dreams dari Jepang juga ikut berpartisipasi.

Keesokan harinya pada Sabtu (5/8) pagi, para talent dari anak-anak, mulai taman kanak-kanak (TK) hingga sekolah dasar (SD) juga tak mau ketinggalan untuk menunjukkan kebolehannya dalam World Kids Carnival, dengan berlenggak-lenggok dan menampilkan kostum terbaiknya dalam 10 defile di Jalan Sudarman dan mengitari alun-alun.

Para talent cilik itu, dengan busana yang spektakuler, menunjukkan penampilan terbaik dan kelucuannya saat berlenggak-lenggok di depan Kantor Pemkab Jember karena ada peserta yang berusia 4 tahun ikut berpartisipasi dalam karnaval fesyen kelas dunia itu, sehingga menggemaskan.

Kemudian pada malam harinya yang merupakan puncaknya, yakni Grand Carnival bertabur bintang, dengan penampilan Puteri Indonesia 2023 Farhana Nariswari Wisandana, Puteri Lingkungan 2023 Yasinta Aurellia, tak ketinggalan juga istri Wakil Gubernur Jawa Timur Arumi Bachsin, model Sarah Gabriella Tumiwa, artis Yuki Kato serta Prilly Latuconsina tampil elok nan memesona dengan busananya.

Kemeriahan JFC juga didukung dengan penampilan tamu spesial dari Negeri Sakura, di antaranya seniman kaligrafi Jepang Airi Hara, desainer ternama asal Jepang Erika San, penyanyi Mitzuki dan Yanagima, dan grup dancer Kadokawa Dreams yang semuanya dibawa oleh Sakuranesia Society.

Wakil Gubernur Jatim Emil Elestianto Dardak sangat mengapresiasi even JFC yang sangat luar biasa karena karnaval fesyen kelas dunia itu bukan sekadar ajang untuk menampilkan kostum, melainkan sebuah mimpi untuk memajukan bangsa Indonesia.

Karnaval terbaik se-Asia di Jember itu juga masuk dalam Top Ten Kharisma Event Nusantara (KEN) Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenpakrekraf) RI pada tahun 2023, sehingga tidak hanya membanggakan bagi Jember, namun juga Jawa Timur dan Indonesia.

Grand Carnival ditutup dengan penampilan defile Ibu Kota Nusantara (IKN) dengan para talent anggota forkopimda dan seluruh pejabat di lingkungan Pemkab Jember, kemudian penampilan defile Jember Fashion Carnaval (JFC) fo Domocration menjadi spesial, seiring dengan masuknya tahun politik menjelang Pemilu 2024.

Demi terwujudnya impian sang Maestro almarhum Dynand Fariz untuk menjadikan Kota Jember sebagai kota karnaval dunia, maka semua bergerak dan bahu membahu untuk mewujudkannya.

JFC sudah menjadi kebanggaan bangsa Indonesia untuk dunia, sehingga juga menjadi kebanggaan untuk peradaban dan kemanusiaan karena JFC lahir dari nilai-nilai kearifan lokal Nusantara.


Kerja sama antarnegara

Banyaknya wisatawan domestik dan mancanegara yang hadir dalam kegiatan JFC tentu tidak boleh disia-siakan begitu saja oleh pelaku usaha, sehingga Pemkab Jember memberikan tempat untuk pameran UMKM produk unggulan Jember di sekitar alun-alun dan mempersilahkan pedagang untuk berjualan di sepanjang rute JFC.

Dukungan mengalir dari Kementerian Koperasi dan UKM yang menyediakan  20 saung gratis untuk UMKM berjualan produk unggulannya, begitu juga dari Bank Indonesia yang membantu menyediakan saung untuk pelaku UMKM.

Bupati Jember Hendy Siswanto mengatakan berbagai produk unggulan, seperti batik, produk olahan kopi, coklat, cerutu, tembakau, dan kerajinan dipamerkan untuk dijual kepada tamu JFC yang ditargetkan mencapai 1 juta orang. Pemkab Jember menargetkan perputaran uang selama kegiatan karnaval fesyen itu mencapai Rp500 miliar.

Kegiatan itu memang diharapkan memunculkan efek ganda yang bergerak, sehingga pergerakan ekonomi bisa tembus Rp500 miliar sebagai momentum kebangkitan UMKM di Jember pascapandemi COVID-19.

Banyaknya jumlah UMKM yang berpartisipasi dalam karnaval fesyen dunia di Jember itu mampu memecahkan rekor MURI, yakni total sebanyak 2.548 pelaku UMKM membuka lapak dagangannya selama kegiatan berlangsung.

Tidak hanya itu, okupansi hotel, baik berbintang maupun nonbintang di Kabupaten Jember, terutama di kawasan kota, meningkat tajam, bahkan hunian kamar yang terpesan hingga 100 persen.

Karnaval fesyen berkelas dunia itu juga menjadi daya tarik untuk menghubungkan kebudayaan Indonesia dengan Jepang, dengan kehadiran rombongan seniman dan donatur yang dibawa Yayasan Sakuranesia Society ke Kabupaten Jember.

Ketua Yayasan Sakuranesia Society yang juga seniman asal Jepang Sakura Tomomi Ijuin membawa sekitar 30 orang dari Jepang yang berpartisipasi dalam Artwear Carnival, World Kids Carnival, hingga Grand Carnival secara sukarela tanpa ada biaya akomodasi dan lainnya karena mereka memang tertarik dengan JFC.

Tak hanya dari sisi kebudayaan, Sakuranesia juga mengajak rombongan Nippon Donation Foundation untuk memberikan donasi di bidang pendidikan kepada tiga sekolah yang membutuhkan bantuan infrastruktur di Jember.

Efek ganda Jember Fashion Carnaval sangat luar biasa karena bukan hanya soal budaya dan pariwisata, namun banyak dampak positif yang didapatkan selama karnaval busana spektakuler karya anak Jember itu dengan membawa misi perdamaian untuk dunia melalui ekonomi kreatif.