Calon PMI asal Kota Palu mulai dilatih bahasa asing

id Jepang, ISO Jepang, Pemkotpalu, PMI, ssw, PBS, tenaga kerja, dinas koperasi, Setyo Susanto, Sulawesi Tengah

Calon PMI asal Kota Palu mulai dilatih bahasa asing

Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Kota Palu memberikan keterangan kepada jurnalis. ANTARA/Moh Ridwan

Palu (ANTARA) -

Calon pekerja migran Indonesia (PMI) asal Kota Palu, Sulawesi Tengah melalui program Pekerja Berketrampilan spesifik (PBS) mulai dilatih bahasa asing dan budaya kerja Jepang sebagai negara penempatan kerja.
"Calon pekerja asal Kota Palu sekitar 32 orang sudah dikirim ke Jakarta mengikuti pelatihan untuk gelombang pertama Tahun 2023 pada awal tahun, dan gelombang ke dua diberangkatkan pada Sabtu (18/8) menyusul mengikuti pelatihan," kata Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Kota Palu Setyo Susanto, di Palu, Kamis.
Ia menjelaskan, peserta program PBS yang diberangkatkan pada Februari lalu, kini 27 orang diantaranya telah mendapat kontrak bekerja di Jepang pada sejumlah perusahaan.
Program ini atas kerja sama Pemkot Palu dan Lembaga ISO Jepang di Jakarta sebagai upaya pemerintah setempat membuka peluang kerja kepada warga Palu berkarir di luar negeri.
"Kami mengupayakan akhir September tahun ini menambah calon peserta PBS minimal 25 orang dan maksimal 40 orang bisa ikuti pembekalan penguasaan bahasa sebagai tujuan kerja, hingga mereka nanti mendapat kontrak kerja," ujarnya.
Pelatihan bahasa dan budaya kerja negara tujuan berlangsung selama tiga bulan oleh Lembaga ISO Jepang, karena penguasaan bahasa dan budaya menjadi salah satu syarat mutlak untuk bisa bekerja di negara yang dijuluki negeri matahari terbit itu.
Setelah pelatihan penguasaan bahasa dan budaya, dilanjutkan dengan wawancara oleh pihak perusahaan penyedia kerja melalui virtual, setelah itu masuk pada persiapan pemberangkatan selama tiga bulan.
"Kuota di berikan Jepang khusus Kota Palu sebanyak 500 pekerja. Total pekerja yang sudah diberangkatkan sekitar 109 orang tahap pertama, kami berharap tahap kedua banyak peserta yang lulus tes wawancara dari perusahaan penyedia kerja," tutur Setyo.
Ia menambahkan, pada pemberangkatan PMI tahun 2022 pembiayaan masih dibebankan kepada peserta, tahun ini dua model pembiayaan. Khusus pelatihan selama tiga bulan dibiayai oleh Pemkot Palu dengan nilai Rp7 juta per orang, dan biaya pemberangkatan dan kebutuhan hidup ditanggulangi secara mandiri oleh pekerja.
Para pekerja migran tersebut mendapat kemudahan mengakses modal melalui pinjaman perbankan di fasilitasi Pemkot Palu.
"Pada tahap pertama pemberangkatan, sejumlah perusahaan mendominasi, diantaranya manufaktur, konstruksi, perusahaan otomotif, perhotelan dan tata ogah," demikian Setyo.