Empat produk lokal asal Sulteng siap dipamerkan pada festival PARARA

id Festival PARARA, LSM, konsorsium PARARA, industri rumahan, masyarakat adat, Sulteng

Empat produk lokal asal Sulteng siap dipamerkan pada festival PARARA

Ilustrasi - Produk kerajinan lokal hasil karya kelompok komunitas binaan LSM ROA Sulteng di pajang di Roaestore . ANTARA/HO-Dok LMS ROA

Palu (ANTARA) -
Empat produk olahan unggulan komunitas asal Sulawesi Tengah binaan Lembaga Swadaya Relawan Orang dan Alam (LSM ROA) siap dipamerkan pada kegiatan Festival Panen Raya Nusantara (Parara) di Jakarta pada 11-15 Oktober 2023.


 


"Festival ini merupakan kegiatan dua tahunan yang digelar oleh Konsorsium Parara dan sejumlah LSM serta komunitas masyarakat adat dan lokal dari seluruh Indonesia," kata Pimpinan Roaestore Buhana di Palu, Sabtu.


 


Ia mengemukakan, empat produk komunitas yang mengikuti festival itu yakni virgin coconut oil atau minyak kelapa murni dan minyak kelapa, sabun berbahan baku VCO dari Kelompok Kaluku Belo Desa Tanjung Padang, Kecamatan Sirenja, Kabupaten Donggala dan Gula Semut Jahe dari Kelompok Tani Hutan Matujutuju Desa Oncone, Kecamatan Tinombo Selatan, Kabupaten Parigi Moutong.


 


Roaestore sebagai salah satu gerai yang menampung produk komunitas dampingan di Kota Palu, dan ke empat produk dampingan mereka lolos menjadi perwakilan dari Sulteng karena sudah melalui tahapan kurasi dari tim yang ditunjuk panitia.


 


Kurasi produk yang dinilai yakni terkait Nomor Induk Berusaha (NIB), sertifikat Pangan Industri Rumah Tangga (PIRT), proses produksi, harga pasar, maupun sumber bahan baku yang lestari dan ramah lingkungan serta kelembagaan kelompok.


 


“Kami bersyukur ke empat produk yang selama ini kami dampingi bisa ikut dalam festival tersebut, sehingga kami dapat memiliki kesempatan meningkatkan promosi sekaligus memasarkan produk komunitas secara luas,” tutur Buhana.


 


Parara bertujuan mempromosikan produk komunitas lokal dan masyarakat adat serta meningkatkan akses pasar yang mampu menilai produk tersebut dengan harga yang adil.


 


Festival tersebut mengusung tema dengan konsep "Rumah Parara" yang lebih dekat dengan keseharian kaum urban Jakarta.


 


Kemudian, mengangkat keterlibatan pemuda dan kedaulatan pangan dengan semboyan "Muda, Berdaulat dan Berdaya".


 


Sutarno, Ketua Kelompok Kaluku Belo mengatakan, keberhasilan produk mereka ditampilkan di ajang nasional menjadi satu kebanggaan bagi kelompok tersebut, sekaligus menjadi langkah awal produk lokal ke pasar lebih luas.


 


"Tentunya memberikan semangat dan harapan bagi kelompok usaha kecil yang kami rintis, sehingga dapat dikenal lebih luas melalui ajang-ajang festival yang dilaksanakan berbagai pihak," ucapnya.