Palu (ANTARA) - Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Provinsi Sulawesi Tengah Prof. Kiai Haji Zainal Abidin menyatakan bahwa organisasi yang dipimpinnya tidak berafiliasi dengan peserta pemilihan umum (Pemilu) ataupun pemilihan kepala daerah serentak tahun 2024.
"FKUB adalah organisasi keagamaan yang berdiri netral tanpa harus terlibat atau melibatkan diri dalam politik praktis," ucap Kiai Haji Zainal Abidin, di Palu, Jumat.
Zainal mengapresiasi dan memberikan penghormatan kepada dua orang pengurusnya yang mengundurkan diri karena menjadi calon legislatif pada pemilihan umum 2024.
Dua orang pengurus FKUB yang telah mengajukan permohonan pengunduran diri yaitu Wijaya Chandra dari perwakilan tokoh agama Budha, dan Ucik Narwasti Sangkalia dari perwakilan tokoh Gereja Kristen Sulawesi Tengah (GKST).
Pengunduran diri dua pengurus tersebut, kata Zainal, selain sebagai bentuk kesadaran terhadap surat edaran Menteri Dalam Negeri Nomor 450/3006/SJ tentang pembentukan dan pemberdayaan FKUB, juga sebagai upaya menjaga netralitas dan marwah FKUB, tokoh-tokoh agama dan keagamaan.
"Oleh karena itu, sikap pengurus ini perlu diapresiasi dan harus diteladani bagi yang lain," ungkapnya.
Zainal yang juga Rais Syuriah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) mengemukakan bahwa pengunduran diri dua pengurus tersebut merupakan satu komitmen untuk menjaga marwah dan netralitas FKUB.
Menurut dia, FKUB sebagai organisasi keagamaan memiliki tanggung jawab moral karena pengurus organisasi tersebut adalah perwakilan dari tokoh-tokoh agama, serta perwakilan dari tokoh organisasi keagamaan.
"Maka netralitas organisasi, wibawa para tokoh agama, dan marwah agama harus dijaga dengan tidak terlibat politik praktis," ujarnya.
Zainal juga mengimbau semua pengurus FKUB tingkat provinsi, kabupaten dan kota, yang maju ikut kontestasi sebagai peserta pada Pemilu 2024 agar segera mengundurkan diri.
"Pengurus diharapkan fokus bekerja dan berkarya untuk hal-hal yg dapat merekatkan antarumat beragama," ujarnya.
"Terkhusus dalam tahun politik, FKUB harus menjadi bagian yang ikut dalam menyukseskan pemilu yang aman, damai, tertib, bermartabat dan berkualitas, serta memperkuat harapan pemerintah untuk mencegah politisasi identitas," ungkapnya.
Berita Terkait
DjPb mencatat ekspor Sulteng triwulan satu 2024 capai 67 miliar dolar AS
Kamis, 2 Mei 2024 22:11 Wib
Rektor UIN Palu: Semua warga Indonesia berhak mengenyam pendidikan
Kamis, 2 Mei 2024 19:08 Wib
KPU Parigi Moutong butuh 115 orang PPK bantu selenggarakan pilkada
Kamis, 2 Mei 2024 18:56 Wib
Polda perkuat peran Bhabinkamtibmas wujudkan rasa aman Polres Banggai
Kamis, 2 Mei 2024 18:55 Wib
Hardiknas momentum penguatan Merdeka Belajar
Kamis, 2 Mei 2024 16:55 Wib
OJK Sulteng terima 207 layanan konsumen sampai Maret 2024
Kamis, 2 Mei 2024 14:06 Wib
Pemprov Sulteng beri penghargaan pada tenaga kependidikan pada Hardiknas
Kamis, 2 Mei 2024 12:00 Wib
BMKG imbau warga Sulteng gunakan masker untuk hindari dampak abu vulkanik
Rabu, 1 Mei 2024 21:43 Wib