"Adanya riset ini bertujuan untuk menghasilkan varietas baru, sehingga ke depan menjadi durian lokal unggulan khas Sulawesi Tengah," kata Kepala BRIDA Sulteng Faridah Lamarauna di Palu, Jumat.
Dia menuturkan riset kali ini merupakan keinginan Gubernur Sulawesi Tengah Rusdy Mastura untuk memberdayakan masyarakat dan memberikan dampak ekonomi serta citra baik terhadap Provinsi Sulteng.
Sementara akademisi Untad sekaligus peneliti durian lokal Sulteng I Nengah Suwastika mengemukakan dasar penelitian ini disebabkan belum adanya varietas durian unggul yang memiliki karakteristik tersendiri di Sulawesi Tengah.
"Selama ini masyarakat mengetahui di Sulawesi Tengah ada durian montong tapi sebenarnya itu bukan asli dari Sulteng melainkan berasal dari Thailand, sehingga kami riset di daerah Sausu untuk memastikan apakah itu durian varietas unggul atau tidak," katanya.
Menurut I Nengah, riset menentukan durian lokal di Sulteng dengan mendeskripsikan berbasis genetik berdasarkan Deoxyribo Nucleic Acid (DNA) dan identifikasi berbasis kloroplast.
"Jadi untuk pohon induk durian nanti dikembangkan dengan teknik sambung pucuk di dua wilayah yakni Sausu dan Lambunu Kabupaten Parigi Moutong untuk menjadi contoh penelitian itu," ucapnya.
Selanjutnya hasil penelitian dan riset ini dapat segera menemukan dan memiliki varietas durian unggulan yang tidak ada di luar Sulawesi Tengah.
"Ada dampak dalam budidaya tanaman dan sebagai dasar melindungi jenis durian yang ada di Sulteng sehingga secara Nasional maupun Internasional durian khas Sulawesi Tengah dapat memasuki pasar-pasar dan bersaing dengan durian dari daerah lain," tuturnya.
