Kementerian: Serangan Israel tewaskan lagi 37 warga Palestina di Gaza

id Serangan, Israel, Warga Palestina

Kementerian: Serangan Israel tewaskan lagi 37 warga Palestina di Gaza

Warga Palestina melintas di jalan yang dikelilingi bangunan yang hancur akibat serangan Israel di Kota Khan Younis, Jalur Gaza Selatan, Jumat (12/4/2024). Menurut Kementerian Kesehatan yang dikelola Hamas jumlah warga Palestina yang tewas akibat serangan Israel di Jalur Gaza telah meningkat menjadi 33.797 orang. ANTARA FOTO/Xinhua/Rizek Abdeljawad/Spt.

Ankara (ANTARA) - Sedikitnya 37 warga Palestina lainnya tewas dan 68 lainnya luka-luka dalam 23 jam terakhir, ketika Israel terus menyerang Jalur Gaza yang terkepung, kata Kementerian Kesehatan Palestina di wilayah itu pada Sabtu.

"(Pasukan) pendudukan Israel melakukan empat pembantaian terhadap beberapa keluarga di Jalur Gaza, menyebabkan 37 orang tewas dan 68 luka-luka selama 24 jam terakhir," menurut pernyataan kementerian.

"Banyak orang masih terjebak di bawah reruntuhan dan di jalan karena tim penyelamat tidak dapat menjangkau mereka," tambah pernyataan itu.

Israel telah mengabaikan putusan sementara Mahkamah Internasional dan melanjutkan serangannya di Jalur Gaza, di mana sedikitnya 34.049 warga Palestina telah tewas, yang sebagian besar perempuan dan anak-anak, sementara 76.901 lainnya juga luka-luka sejak 7 Oktober, menurut otoritas kesehatan Palestina.

Israel membombardir Jalur Gaza sejak serangan lintas batas yang dilakukan Hamas, yang Tel Aviv sebut telah menewaskan hampir 1.200 orang.

Perang Israel di Gaza telah memaksa 85 persen penduduk wilayah itu menjadi pengungsi di tengah kelangkaan akut bahan makanan, air bersih dan obat-obatan, sementara 60 persen infrastruktur daerah kantong itu telah rusak atau hancur, menurut PBB.

Israel dituding melakukan genosida di Mahkamah Internasional. Putusan sementara pada Januari memerintahkan Tel Aviv untuk menghentikan aksi genosida dan mengambil langkah guna menjamin penyaluran bantuan kemanusiaan kepada warga sipil di Gaza.

Namun, permusuhan terus berlanjut, dan pengiriman bantuan masih belum cukup untuk mengatasi bencana kemanusiaan tersebut.

Sumber: Anadolu