Pemkot Manfaatkan Kawasan Hutan Sagu Budidaya Lele

id Palu, Lele, Sagu

"Keberadaan sumber mata air di Kelurahan Duyu harus benar-benar termanfaatkan dengan maksimal. Selain sumber mata airnya untuk kebutuhan sehari-hari, manfaat lainnya bisa dijadikan sebagai kolam pembiakan ikan yang hasilnya dinikmati dan dirasakan wa
Palu (antarasulteng.com) - Pemerintah Kota Palu memanfaatkan hutan sagu di Kelurahan Duyu, Kecamatan Tatanga, untuk menjadi tempat budidaya ikan air tawar jenis lele, sekaligus ditetapkan sebagai lahan konservasi sumber air bersih.

Sebagai ibu kota Provinsi Sulawesi Tengah, Palu perlu menjaga wilayah-wilayah yang berpotensi memiliki ketersediaan air tanah untuk kebutuhan sumber air bersih di masa akan datang di kota itu.

"Hutan sagu ini juga kami tetapkan sebagai tempat budidaya ikan air tawar, tentunya hasil budi daya ini diharapkan dapat membantu ekonomi warga masyarakat setempat. Ini bentuk pemberdayaan kita kepada masyarakat," kata Sektretaris Kota Palu, Asri saat meninjau lokasi konservasi mata air dan kolam ikan lele di Kelurahan Duyu, Senin.

Saat ini, kolam yang tersedia untuk pengembangan dan budidaya ikan lele sudah terdapat 20 kolam dari total 24 kolam yang direncanakan.

Asri menjelaskan, hutan sagu yang ada di kota ini mulai berkurang seiring dengan lajunya pertumbuhan pembangunan kota.

Padahal dulu Kota Palu terdapat banyak pohon sagu. Karena banyaknya sagu sehingga ada satu kampung di sebut Bumi Sagu.

Melihat terbatasnya sumber mata air di kota tersebut, membuat pemerintah setempat melakukan upaya perlindungan terhadap hutan sagu.

"Keberadaan sumber mata air di Kelurahan Duyu harus benar-benar termanfaatkan dengan maksimal. Selain sumber mata airnya untuk kebutuhan sehari-hari, manfaat lainnya bisa dijadikan sebagai kolam pembiakan ikan yang hasilnya dinikmati dan dirasakan warga setempat," ujar dia.

Sebelumnya, warga di kelurahan itu meminta pemerintah setempat mengonservasi hutan sagu itu, karena hutan tersebut memiliki sumber mata air yang baik untuk memenuhi ketersediaan air bersih di wilayah tersebut.

Meski Palu masih memiliki sumber-sumber mata air, namun setidaknya pemerintah juga melakukan perencanaan untuk penyediaan cadangan sumber air bersih sebagai upaya untuk tetap menstabilkan kebutuhan dasar masyarakat.

"Artinya sejak dini kita mulai memikirkan ketersediaan air untuk ke depan, jika kita tidak konservasi sekarang beberapa tahun ke depan hutan ini bisa jadi beralih menjadi pemukiman dan sebagainya yang tidak lain untuk pengembangan kota," katanya.***