Sigi (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sigi, Sulawesi Tengah mengajak masyarakat di Kecamatan Lindu untuk tetap menjaga dan melestarikan budaya lokal di daerah tersebut.
Bupati Sigi Moh Rizal Intjenae mengatakan pentingnya partisipasi aktif dari masyarakat, pemerintah desa, kecamatan hingga kabupaten dan provinsi bersama-sama ikut melestarikan budaya-budaya lokal yang ada di Kecamatan Lindu.
"Karnaval budaya di Lindu ini harus kita jaga dan lestarikan, sebab ini merupakan kekayaan budaya yang patut diperkenalkan kepada masyarakat luar sebagai bagian dari identitas Lindu," kata Rizal kepada media di Puroo, Sigi, Senin.
Ia mengemukakan hal tersebut terkait pelaksanaan karnaval budaya yang diikuti oleh masing-masing desa di Lindu yang menampilkan pakaian adat dan memperagakan berbagai aktivitas keseharian masyarakat Lindu di masa lalu.
"Jadi masyarakat ini menampilkan aktivitas mulai dari bertani, berkebun, hingga menangkap ikan di Danau Lindu," ucapnya.
Menurut dia, masyarakat pun ikut menggambarkan kehidupan tradisional di Kecamatan Lindu dengan penuh kreativitas.
"Karnaval budaya ini bukan hanya sebagai hiburan, tetapi juga sarana edukasi budaya lokal di Kabupaten Sigi khususnya di Lindu," katanya.
Ia menuturkan pagelaran karnaval budaya itu hanya ditampilkan pada kegiatan Festival Danau Lindu tahun 2025.
"Ke depan setiap tahunnya pada pelaksanaan Festival Danau Lindu, karnaval budaya ini bisa menjadi salah satu daya tarik wisata budaya tahunan yang terus berkembang, sekaligus memperkuat rasa persatuan antardesa di wilayah Lindu," katanya.
Sebagai informasi karnaval budaya itu melibatkan desa-desa yang ada di Kecamatan Lindu seperti Desa Puroo, Langko, Tomado, Anca dan Olu.
Masing-masing desa menampilkan pakaian adat serta atribut budaya khas desanya.