BNPB dorong adopsi gedung bertingkat tahan gempa jadi standar nasional

id BNPB, Gedung Tahan Gempa, BMKG, INA-MHEWS

BNPB dorong adopsi gedung bertingkat tahan gempa jadi standar nasional

Sekretaris Utama BNPB Rustian menjawab pertanyaan terkait bangunan gedung tahan gempa di Jakarta, Senin (21/7/2025). ANTARA/M Riezko Bima Elko Prasetyo

Jakarta (ANTARA) - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mendorong penerapan bangunan gedung bertingkat tahan gempa menjadi standar nasional, menyusul diresmikannya gedung pusat komando multi-bahaya di Jakarta.

Sekretaris Utama BNPB Rustian saat ditemui di di Jakarta, Senin, mengatakan bahwa teknologi isolator seismik yang digunakan pada gedung pusat komando milik BMKG itu didesain mampu meredam daya gempa besar, dan seharusnya dapat direplikasi dalam pembangunan lain di Indonesia.

Gedung itu di desain mampu bertahan terhadap guncangan gempa zona megathrust yang diperkirakan berskala lebih dari 7-8 magnitudo, sehingga ketika terjadi gempa, struktur tetap stabil dan memungkinkan orang di dalamnya menyelamatkan diri.

Meski demikian, Rustian menegaskan bahwa teknologi konstruksi saja tidak cukup tanpa kesiapan sosial dan budaya.

Untuk itu, kata dia, sosialisasi juga akan terus dilakukan supaya pemerintah daerah dan sektor swasta bisa berinovasi menjadikan gedung seperti ini sebagai percontohan, dan daerah rawan gempa dapat menerapkan standar bangunan yang terukur seperti ini.

Sebelumnya, Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memperkenalkan gedung yang dirancang khusus agar mampu bertahan dari guncangan gempa megathrust hingga magnitudo 8,8 yang berpotensi terjadi di wilayah selatan Jawa.

Gedung tersebut merupakan bangunan untuk pusat komando peringatan dini multi-bencana atau Indonesia Multi Hazard Early Warning System/INA-MHEWS yang berlokasi di kompleks perkantoran pusat BMKG Kemayoran, Jakarta.

Kepala BMKG Dwikorita Karnawati mengatakan bahwa gedung bertingkat sembilan tersebut menggunakan teknologi isolasi seismik dari Italia yang dirakit dan dikembangkan di Indonesia.

"Kami pasang 24 isolator di fondasi gedung sebagai peredam guncangan,” cetusnya.



Pewarta :
Editor : Andriy Karantiti
COPYRIGHT © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.