Penanganan korban pascagempa-likuifaksi bukan kerja mudah

id Nasdem

Penanganan korban pascagempa-likuifaksi bukan kerja mudah

Bendahara Umum DPP Nasdem Ahmad M Ali meninjau pembangunan tenda untuk pengungsi yang dibantu partai tersebut di Kota Palu, Sigi dan Donggala. (Antaranews Sulteng/Humas Nasdem Sulteng M Hamdin)

Palu,  (Antaranews Sulteng) - Penanganan korban pascagempa, likuifaksi dan tsunami di Kota Palu, Kabupaten Sigi dan Donggala, Sulawesi Tengah, bukan pekerjaan yang mudah, untuk membangkitkan kembali masyarakat tiga daerah itu.

Anggota Komisi VII DPR-RI Ahmad M Ali mengemukakan gempa dan likuifaksi serta tsunami tidak hanya terjadi di satu wilayah tertentu, melainkan beberapa daerah.

"Bukan hanya satu titik saja bencana terjadi, tapi banyak. Karena itu butuh kerja ekstra, butuh orang banyak, butuh bantuan yang banyak, karena dampak dari bencana itu sangat luas," ucapnya di Palu, Selasa.

Ia mengaku bahwa sampai saat ini berdasarkan pantauannya di lapangan bahwa, masih ada korban gempa, likuifaksi, dan tsunami yang belum mendapat tenda yang layak.

Masih ada pengungsi atau korban yang membuang kotoran sembarangan karena tidak ada sarana MCK di lokasi pengungsian.

Hal itu, menurut dia merupakan suatu fakta yang ditemukan dilapangan, yang perlu di tangani.

Namun, Bendahara Umum DPP Nasdem itu menegaskan, kondisi itu tidak dapat disimpulkan bahwa pemerintah tidak bekerja.
 
Bendahara Umum DPP Nasdem Ahmad M Ali memberi bantuan sembako kepada korban gempa dan likuifaksi di Kota Palu, Sigi dan Donggala. (Antaranews Sulteng/Humas Nasdem Sulteng M Hamdin)


Banyak orang, urai dia mulai dari unsur pemerintah, swasta dan relawan telah bekerja dengan baik untuk korban gempa, likuifaksi dan tsunami.

"Masih ada pengungsi di tenda yang tidak layak, ada pengungsi yang membuang kotoran di sembarang tempa. Itu fakta. Tetapi tidak boleh kemudian disimpulkan bahwa pemerintah tidak bekerja untuk masyarakat," sebut Ahmad Ali.

Ketua Fraksi Nasdem di DPR-RI itu mengemukakan banyak wilayah desa yang rusak, banyak warga yang harus di tanggulangi pemerintah pascagempa.

Sehingga masyarakat atau korban yang belum mendapat tenda yang layak, bukan berarti bahwa pemerintah lalai.

Karena itu, kata dia, daerah ini masih membutuhkan banyak orang, masih membutuhkan bantuan dan uluran tangan dari pemerintah dan sebagainya untuk membangkitkan masyarakat.

"Kita sedang berada di massa transisi pascagempa, yaitu memindahkan masyarakat dari tenda-tenda pengungsian yang tidak layak ke lokasi hunian sementara," lanjut dia.

Baca juga: Pemerintah didesak sediakan lokasi penampungan korban gempa