Rektor Unair optimis vaksin Merah Putih siap digunakan tahun 2022

id rektor unair,vaksin merah putih,pengendalian covid-19

Rektor Unair optimis vaksin Merah Putih siap digunakan tahun 2022

Universitas Airlangga Surabaya saat merilis perkembangan vaksin Merah Putih di kampus setempat, Senin (19/4/2021). ANTARA Jatim/Willy Irawan

Perihal kapan waktu vaksin bisa digunakan, diprediksi sekitar 10 hingga 11 bulan lagi atau tahun depan siap digunakan. Mengingat tahap praklinis bukanlah tahap yang sederhana dan sebentar

Surabaya (ANTARA) - Rektor Universitas Airlangga Surabaya Prof Mohammad Nasih optimistis vaksin COVID-19 Merah Putih yang mereka kembangkan siap digunakan pada tahun 2022.

"Perihal kapan waktu vaksin bisa digunakan, diprediksi sekitar 10 hingga 11 bulan lagi atau tahun depan siap digunakan. Mengingat tahap praklinis bukanlah tahap yang sederhana dan sebentar," ujar Rektor Universitas Airlangga di Surabaya, Senin.

Panjangnya proses pembuatan vaksin Merah Putih, kata dia, agar efektivitas vaksin bisa benar-benar maksimal.

”Dari semua proses ini, yang terpenting Unair tidak akan terlalu jauh ikut dalam proses produksi massalnya. Posisi Unair berada dalam proses penyiapan dan semua dilakukan dengan benar dan mendapatkan rekomendasi dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM)," ucapnya.

"Mohon doanya, semua harap bersabar dan semoga vaksin Merah Putih bisa segera dimanfaatkan oleh semua kalangan," tambahnya.

Dalam kesempatan sama, Koordinator Produk Riset COVID-19 Prof Dr Ni Nyoman Tri Puspaningsih mengatakan bahwa perjalanan riset vaksin Merah Putih Unair merupakan perjalanan panjang dengan melibatkan tim besar.

Perjalanan panjang dimulai dari pengumpulan kandidat vaksin yang setidaknya ada delapan platform. Sampai akhirnya mengambil tiga platform, yakni classical, nextgeneration, inactivated virus.

"Semuanya intinya untuk mendapatkan bagian protein dari virus yang merupakan bagian antigen dan disuntikkan untuk tubuh kita mendapatkan antibodi," tuturnya.

Ia menjelaskan, tahapan panjang dari laboratorium, uji praklinik ini juga membutuhkan waktu yang panjang dan masuk dalam ranah industri.

”Semua tahapan itu kita lalui dengan arahan dari BPOM dan Kementerian Kesehatan. Ini tahapan yang sudah kita lalui dalam setahun ini. Mudah-mudahan semua proses bisa berjalan dengan baik," katanya.

Terkait efektivitas vaksin terhadap variasi baru COVID-19, ia menambahkan bahwa desain vaksin sudah disiapkan untuk mengantisipasi varian baru yang muncul dari berbagai negara.

“Munculnya varian baru di tempat lain sudah diantisipasi oleh tim peneliti. Strain kita sudah siapkan agar efikasi vaksin tinggi dan bisa mengantisipasi varian baru. Mohon doanya semoga praklinik memberikan hasil yang bagus," kata dia.