Pratinjau: Ukraina vs Makedonia Utara

id Piala Eropa 2020,Ukraina vs Makedonia Utara, Preview Euro 2020,Ukraina, makedonia utara, euro 2020

Pratinjau: Ukraina vs Makedonia Utara

Gelandang Ukraina Viktor Tsygankov (tengah) ikut ambilan dalam sesi latihan di Stadion Arcul de Triumf di Bucharest pada 16 Juni 2021 menjelang pertandingan melawan Makedonia Utara dalam Grup C EURO 2020. ANTARA/AFP/DANIEL MIHAILESCU

Jakarta (ANTARA) - Baik Ukraina maupun Makedonia Utara kebobolan pada menit-menit terakhir dalam laga pembuka Euro 2020, dan keduanya kalah. Ukraina menyerah 2-3 kepada Belanda, sedangkan Makedonia Utara takluk 1-3 kepada Austria.

Kamis malam pukul 20.00 WIB nanti kedua tim saling berhadapan pada pertandingan kedua dalam Grup C. Mereka dituntut menang karena kalah hanya akan menutup gerbang kesempatan masuk fase gugur.

Masih ada peluang menjadi salah satu dari empat tim berperingkat tiga terbaik, tetapi terlalu bahaya berharap pada opsi ini. Oleh karena itu, pertandingan kedua antara kedua tim nanti, seperti diakui oleh pelatih Makedonia Utara Igor Angelovski, adalah pertandingan final.

Bedanya, Ukraina yang bercatatan lebih mengkilap sebelum mengarungi putaran final Euro 2020 ketimbang Makedonia Utara, mungkin menjadi pihak yang paling tertekan. Sebaliknya, debutan Makedonia Utara menghadapi ‘pertandingan final’ ini dengan perasaan tak berbeban.

“Kami merasa tidak ada tekanan apa pun, sebaliknya Ukraina akan kecewa sekali jika gagal mencapai fase knockout,” kata Angelovski dalam jumpa pers satu hari sebelum laga ini digelar, seperti dikutip Reuters.



Sewaktu menghadapi Austria, Makedonia Utara yang baru merasakan atmosfer bertanding dalam turnamen besar, memaksa lawannya yang jauh lebih familiar dengan putaran final Euro untuk menggantungkan kemenangannya kepada dua gol dalam12 menit terakhir setelah bisa membalas manakala Austria unggul pada 18 menit pertama pertandingan.

Mereka siap melakukannya kembali saat melawan Ukraina, dengan formasi yang kemungkinan tak akan diubah banyak oleh Angelovski, kecuali mungkin memasang lebih awal striker Ivan Trickovski ketimbang Aleksandar Trajkovski.

Mengingat ini keikutsertaan Euro pertama bagi negara yang merdeka 1991 menyusul pecahnya Yugoslavia tersebut, euforia karena berhasil menembus putaran final turnamen besar masih terasa besar sehingga kekalahan 1-3 melawan Austria pun tak membuat mereka kecewa terus menerus.

Gairah mereka masih sangat besar. Semangat tim, kata bek Stefan Ristovski, tetap tinggi. “Kami tak boleh membiarkan satu kekalahan menenggelamkan suasana hati kami,” kata Ristovski.

Klaim Makedonia Utara ini ada benarnya, mengingat Ukraina terlihat lebih terpukul karena dikalahkan oleh gol Denzel Dumfries lima menit sebelum laga berakhir, apalagi perjalanan mereka ke putaran final sangatlah mengesankan. Bukan hanya juara grup kualifikasi, tetapi oleh permainan atraktif dari skuad muda mereka yang ambisius.

Mereka ingin cepat-cepat melepas kutukan fase grup Euro karena tidak pernah menangkan enam laga fase grup kejuaraan yang sama terdahulu. Pada partisipasi ketiga dalam putaran final Euro ini, Ukraina tak ingin lagi berhenti pada fase grup.



“Banyak dari anak-anak ini merasa seperti berada dalam kapal yang kosong setelah laga melawan Belanda itu, kita lihat saja nanti berapa banyak dari mereka yang cukup pulih untuk menjalani laga melawan Makedonia Utara,” kata Shevchenko.

Shevchenko mengaku sudah mempelajari Makedonia Utara dari rekaman pertandingan negara itu saat menghadapi Austria, selain juga mengevaluasi titik-titik lemah timnya saat dikalahkan Belanda. “Kami harus memanfaatkan betul setiap peluang yang ada,” tandas Shevchenko.

Mungkin salah satu kekuatan besar yang bisa membedakan Ukraina dari Makedonia Utara adalah energi bangkitnya. Mereka sudah tertinggal 0-2 dari tim berpengalaman Belanda, tapi masih bisa menyamakan kedudukan 2-2, sebelum dibungkam Dumfries.

“Kami akan bermain dengan energi yang sama,” janji kapten Andriy Yarmolenko yang mencetak salah satu gol Ukraina ke gawang Belanda.


Prediksi sebelas pemain pertama.

Ukraina: Georgiy Bushchan; Oleksandr Karavaev, Ilya Zabarnyi, Mykola Matviyenko, Vitaly Mykolenko; Oleksandr Zinchenko, Sergiy Sydorchuk, Ruslan Malinovskyi; Andriy Yarmolenko, Roman Yaremchuk, Oleksandr Zubkov

Makedonia Utara: Stole Dimitrievski; Stefan Ristovski, Visar Musliu, Darko Velkovski, Ezgjan Alioski; Boban Nikolov, Arijan Ademi, Enis Bardhi; Eljif Elmas, Goran Pandev, Aleksandar Trajkovski




Skenario pertandingan

Ukraina biasanya memainkan formasi 4-3-3 di mana Sergiy Sydorchuk beroperasi paling tengah dalam sistem gelandang mereka, melindungi unit bek, dan menjadi dirijen untuk ofensif ke daerah pertahanan lawan yang dirancang dua gelandang Ruslan Malinovskiy dan Oleksandr Zinchenko.

Dua gelandang terakhir itu biasanya beroperasi pada sepertiga terakhir lapangan yang memastikan superioritas Ukraina dan memungkinkan tim Shevchenko merotasi penguasaan bola secara lebih efisien dalam ruang yang sempit sekalipun.

Sebaliknya, dua sayap akan diisi oleh Andriy Yarmolenko dan Oleksandr Zubkov. Kedua gelandang serang ini senang menusuk diagonal dari sisi lapangan ke tengah kotak penalti. Dan ini membantu striker Roman Yaremchuk mendapatkan ruang bermanuver di dalam kotak penalti lawan.

Untuk menjaga pertahanan tak tersentuh, Makedonia Utara yang menyerbu dipimpin Goran Pandev dan kini ditambah Aleksandar Trajkovksi, Ukraina menugaskan dua bek tengah Ilya Zabarnyi dan Mykola Matvienko yang akan diapit dua bek sayap Vitaliy Mykolenko dan Oleksandr Karavaev yang juga menjadi elemen penting dalam serangan Ukraina.



Mengingat superioritas Ukraina di lapangan tengah, pelatih Makedonia Utara Igor Angelovski akan mencegah lawannya merajalela di area ini.

Tetapi, jika pertandingan melawan Austria menjadi acuan, Makedonia Utara justru kedodoran di sentral lapangan. Tapi ini sepertinya sudah disadari untuk ditambal oleh Angelovski.

Dia juga bisa mengandalkan dua gelandang serang mumpuni Enis Bardhi dan Eljif Elmas yang bermain bagus saat menghadapi Austria. Dua pemain ini akan kembali menjadi poros permainan Makedonia Utara, bersama Arijan Ademi yang lebih sentral, dalam formasi 5-3-2.

Dengan sistem ini, Makedonia Utara akan memaksa Ukraina bermain melebar guna mencegah mereka menusuk dari tengah yang menjadi titik lemah tim Angelovski.

Bukan karena alasan itu saja, formasi tersebut juga dipasang karena sayap-sayap Makedonia Utara tidak efektif saat menusuk ke kotak penalti dari sisi lapangan, sehingga kerap memaksa dua bek sayap mereka Boban Nikolov dan Ezgjan Alioski turun tangan melapis saya. Kenyataannya, duet Nikolov – Alioski menjadi bagian sangat penting dalam taktik bermain Makedonia Utara.

Sebagai pengemban tugas utama di sepertiga lapangan terakhir, Angelovski mempercayakannya Goran Pandev dan Aleksandar Trajkovski si pekerja keras, untuk mengganggu pertahanan lawan dan menciptakan peluang serta gol.

Keduanya akan dibantu oleh dua gelandang serang Bardhi dan Elmas, sedangkan inti pertahanan tetap dikawal trio bek Stefan Ristovski, Visar Musliu dan Darko Velkovski.




Statistik penting kedua tim

Ukraina kalah 2-3 melawan Belanda dalam pertandingan pertama Euro 2020, sedangkan Makedonia kalah 1-3 melawan Austria

Ukraina dan Makedonia Utara baru bertemu empat kali. Ukraina sudah dua kali meraih kemenangan. Dalam empat pertemuan ini hanya tercipta empat gol, masing-masing tiga gol dari Ukraina dan 1 gol dari Makedonia Utara.

Ukraina selalu kalah dalam enam laga putaran final Euro terakhirnya yang merupakan rekor terburuk Piala Eropa yang juga dipegang bekas Yugoslavia.

Kekalahan 1-3 dari Austria adalah kekalahan dengan lebih dari satu gol pertama yang dialami Makedonia Utara sejak kalah 0-2 melawan Polandia pada Oktober 2019.

Semua dari empat gol yang dicetak Ukraina dalam Piala Eropa tercipta pada babak kedua setelah melepaskan total 37 percobaan gol tanpa satu kali pun berhasil pada babak pertama.