Jayapura (ANTARA) - Dinas kesehatan Pemerintah Kabupaten Merauke, Papua, memastikan bahwa berdasarkan serangkaian uji coba tes malaria, setiap anggota kontingen yang mengikuti Pekan Olahraga Nasional (PON) XX Papua di Klaster Merauke terbebas dari penyakit malaria.
Menurut Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Merauke, Neville A Muskita, pihaknya melakukan serangkaian uji coba tes malaria yang dilakukan secara masif kepada setiap kontingen yang ingin pulang ke daerah masing-masing.
"Supaya seluruh Kontingen yang datang ke Merauke ini, ketika kembali itu, tidak membawa atau tidak jadi sumber penyakit malaria," kata Neville di Media Center Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) PON XX Papua Klaster Merauke, Jumat.
Untuk mencegah wabah malaria, langkah yang dilakukan oleh Dinas Kesehatan antara lain adalah melakukan pemeriksaan kepada lebih dari 760 anggota kontingen yang hendak pulang ke kampung halamannya masing-masing. Dari sampel yang telah diteliti itu tidak ada yang menunjukkan bahwa, adanya kontingen yang terinfeksi penyakit ini.
Neville mengakui, memang muncul satu kasus yang terindikasi Malaria saat dilakukan pemeriksaan kepada para kontingen yang pulang. Namun, setelah diteliti secara seksama, ternyata kasus itu bukan berasal dari Merauke. Melainkan, orang tersebut, merupakan penyintas Malaria dari salah satu pulau di Maluku yang sedang berobat jalan.
"Kasus bukan berasal dari Merauke, melainkan dari daerah lain. Artinya orang tersebut sudah mengidap Malaria semenjak di kota asalnya," katanya seperti dikutip InfoPublik.
Dalam upaya mencegah malaria, lanjut dia, pihaknya telah banyak melakukan upaya strategis secara teknis. Dari mulai pengasapan di tempat-tempat yang terindikasi terdapat sarang nyamuk. Hal itu dilakukan secara rutin di tempat-tempat yang memiliki potensi kerumunan atau dikunjungi banyak orang dalam beberapa hari belakangan.
Pihak Dinkes juga memberikan buku panduan yang berkaitan dengan penanganan malaria. Dalam buku tersebut, diberikan langkah-langkah dalam mengantisipasi penyakit Malaria secara mendetail. sehingga masyarakat atau anggota kontingen dapat mewaspadai adanya potensi-potensi yang mungkin terjadi.
"Setiap kontingen diberikan buku panduan yang berkaitan dengan penanganan Malaria," katanya.
Berita Terkait
Kompolnas: Bentrok TNI AL dan Brimob di Sorong harusnya bisa dicegah
Selasa, 16 April 2024 10:52 Wib
TNI: Aksi OPM kepada Danramil Aradide adalah pelanggaran HAM berat
Jumat, 12 April 2024 18:26 Wib
Panglima TNI jelaskan KKB di Papua kembali disebut OPM
Kamis, 11 April 2024 7:09 Wib
Ribuan umat Islam Heram Shalat Id di Lapangan Denzipur X Waena
Rabu, 10 April 2024 9:40 Wib
KPK segera sidangkan eks Kepala BPK Papua Barat di Pengadilan Tipikor
Kamis, 21 Maret 2024 13:02 Wib
Gempa magnitudo 5,4 terjadi di Memberamo Raya Papua
Kamis, 21 Maret 2024 8:37 Wib
BMKG ingatkan mayoritas wilayah RI berpotensi diterjang hujan lebat
Kamis, 7 Maret 2024 8:20 Wib
PSI: "Kaesang effect" dapat tingkatkan suara di daerah
Senin, 4 Maret 2024 13:45 Wib