Jakarta (ANTARA) - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisikan (BMKG) menyatakan, gempa bumi magnitudo 5,7 yang mengguncang Kota Melonguane, Sulawesi Utara adalah jenis gempa dangkal akibat deformasi batuan dalam Lempeng Laut Maluku.
Ia menyampaikan saat ini belum ada laporan dampak kerusakan akibat gempa bumi tersebut. Hasil pemodelan menunjukkan gempa bumi itu tidak berpotensi tsunami.
Ia mengungkapkan gempa bumi tersebut rangkaian gempa bumi magnitudo 7,1 yang mengguncang Maluku pada 18 Januari 2023.
"Hingga pukul 11.40 WIB, hasil monitoring BMKG menunjukkan adanya 205 aktivitas gempa bumi susulan dengan magnitudo terbesar 5,9 dan terkecil 2,9," katanya.
BMKG mengimbau kepada masyarakat tetap tenang dan tidak terpengaruh isu yang tidak bisa dipertanggungjawabkan kebenarannya.
BMKG juga merekomendasikan masyarakat menghindari bangunan yang retak atau rusak akibat gempa.
"Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal anda cukup tahan gempa, ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum anda kembali ke dalam rumah," kata Daryono.