Sigi, Sulawesi Tengah (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Sigi mengharapkan Badan Standarisasi Instrumen Pertanian (BSIP) Sulteng membantu pemenuhan kebutuhan petani mengenai teknologi pertanian guna pengembangan pemanfaatan potensi sektor itu.
Bupati Sigi Mohamad Irwan di Sigi, Rabu, mengemukakan pengembangan pertanian perlu dilakukan dengan pendekatan teknologi ramah lingkungan dalam menopang pencapaian visi Sigi berdaya saing berbasis agribisnis.
"Pendekatan teknologi sangat penting dan harus dilakukan, dengan membangun paradigma petani dan mengubah tradisional ke pola modern, sehingga target pembangunan dan pengembangan sektor pertanian dapat tercapai," ucap dia.
Oleh karena itu, sebut dia, BSIP yang merupakan transformasi kelembagaan dari Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) dapat membantu mengubah paradigma petani, yang diikutkan dengan edukasi terhadap petani mengenai penggunaan teknologi pertanian.
Pemkab Sigi dalam mengembangkan sektor pertanian bersinergi dengan BSIP Sulawesi Tengah. Lewat sinergi ini, pengembangan pertanian dan pembinaan petani dilakukan secara terpadu.
Pemkab Sigi terus memberikan bantuan hasil teknologi kepada petani dalam menggarap lahan-lahan potensial pertanian.
"Ini menjadi salah satu prioritas pembangunan yang kami lakukan sesuai visi Sigi berdaya saing berbasis agribisnis," ungkapnya.
Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan Kabupaten Sigi telah menyalurkan bantuan alsintan dari APBD 2022 berupa traktor tangan sebanyak 20 unit, kultivator 12 unit, pompa air 13 unit dan mesin pemotong rumput 25 unit, serta john deere senilai kurang lebih Rp350 juta dan combine harvester senilai kurang lebih Rp500 juta.
Bantuan dari APBN yang telah disalurkan ke petani pada 2022 berupa bantuan benih padi untuk 2.000 hektare lahan pertanian, benih jagung untuk 3.000 hektare, alsintan berupa traktor tangan 13 unit, traktor roda empat tiga unit, dan pompa air 15 unit.
Bantuan dari APBN juga berupa pembangunan dua jalan usaha tani di Desa Karawana masing-masing Rp100 juta dan irigasi tanah dalam senilai Rp400 juta. Selain itu, 17 jaringan irigasi tingkat usaha tani senilai Rp1,2 miliar dibangun di Kecamatan Palolo dan Kulawi Selatan.
Irwan mengatakan bahwa alat mesin pertanian yang diberikan oleh pemerintah bukan untuk dikuasai individu petani, melainkan untuk digunakan secara kelompok.
Berita Terkait
IRT di Sigi dilatih menjahit tingkatkan kapasitas usaha mikro
Sabtu, 18 Mei 2024 19:46 Wib
Sigi capai penurunan kasus stunting jadi 26,4 persen
Jumat, 17 Mei 2024 23:42 Wib
Pembukaan ruas jalan baru di Sigi
Jumat, 17 Mei 2024 22:07 Wib
Pembangunan tanggul sungai di bekas likuifaksi Sigi
Jumat, 17 Mei 2024 22:04 Wib
Pemkab Sigi ajak masyarakat santun dan bijak dalam bermedia sosial
Jumat, 17 Mei 2024 19:48 Wib
Perangkat daerah lakukan inovasi dan perubahan
Jumat, 17 Mei 2024 0:06 Wib
KPU Kabupaten Sigi ajak anggota ppk menjaga moralitas dan komitmen pada pilkada
Kamis, 16 Mei 2024 23:59 Wib
Brida Sulteng evaluasi pemberian bantuan penurunan stunting di Sigi
Kamis, 16 Mei 2024 12:14 Wib