"Kami mendukung kegiatan Festival Lestari ini dan juga termasuk pencanangan Provinsi Sulawesi Tengah sebagai Negeri Seribu Megalit," kata Wakil Gubernur Sulteng Ma’mun Amir saat menerima kunjungan Bupati Sigi Irwan Lapatta di Kantor Wakil Gubernur, Kota Palu, Selasa.
Dalam kesempatan itu, Ia memberikan apresiasi dan menyambut hangat atas kunjungan silaturahmi Bupati Sigi beserta rombongan.
Dia mengapresiasi festival tersebut serta mengharapkan seluruh pihak terkait dapat bersinergi dalam menyukseskan festival itu.
Ia berharap kegiatan tersebut dapat membawa perubahan bagi masyarakat sekitar dan memberikan manfaat ekonomi, kesejahteraan dan meningkatkan pemahaman masyarakat terhadap kelestarian lingkungan.
Sementara itu, Bupati Sigi, Mohamad Irwan Lapatta, mengatakan Festival Lestari sebagai sebuah perayaan bersama untuk mengenal lebih dalam potensi alam, dan budaya Kabupaten Sigi dan kabupaten lain di Sulawesi Tengah.
"Melalui pengenalan potensi tersebut, sekaligus membuka peluang investasi lestari yang mengedepankan pada aspek perlindungan lingkungan dan pemberdayaan masyarakat," katanya.
Ia mengemukakan bahwa melalui festival itu, Pemkab Sigi mempromosikan seluruh potensi sumber daya alam pada sektor pertanian dan perkebunan, perikanan dan peternakan serta produk UMKM yang berbahan baku dari sektor - sektor tersebut.
Adapun komoditas unggulan dari Kabupaten Sigi yang akan dihadirkan di Festival Lestari adalah kopi, cokelat, bawang goreng, kakao, bambu, dan daun kelor.
Pemerintah Kabupaten Sigi menjadi tuan rumah penyelenggaraan Lingkar Temu Kabupaten Lestari (LTKL) V yang dirangkaikan dengan Festival Lestari dan akan dilaksanakan pada 23-25 Juni 2023.
Festival Lestari 2023 mengusung tema 'Tumbuh Lebih Baik', mengangkat topik-topik yang menjadi fokus utama pembangunan lestari, di antaranya pengembangan ekonomi kerakyatan yang berdaya saing, menguatkan kualitas harmoni sosial, pembangunan lestari berbasis mitigasi bencana.
Selain itu, pengembangan industri kecil menengah (IKM) dan komoditas lestari turunan berbasis alam yang memiliki nilai tambah, pengembangan wisata, budaya dan kearifan lokal, serta pengembangan lapangan pekerjaan yang mampu selaras dengan pelestarian sumber daya alam.
