Karya seni tradisional yang "Aesthetic" di Pasar Tani 2023

id Karya seni,Kota Palu,pasar tani,sulteng,magang

Karya seni tradisional yang "Aesthetic" di Pasar Tani 2023

Karya seni tradisional yang "Aesthetic" atau indah ditampilkan pada kegiatan Pasar Tani yang berlangsung selama tiga hari mulai tanggal 8-10 Agustus 2023. ANTARA/Joshua magang

Palu, Sulteng (ANTARA) - Karya seni tradisional yang "Aesthetic" atau indah ditampilkan pada kegiatan Pasar Tani yang berlangsung selama tiga hari mulai tanggal 8-10 Agustus 2023, oleh Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura (TPH) Provinsi Sulawesi Tengah


Kegiatan Pasar Tani ini melibatkan petani hingga pengrajin-pengrajin karya seni yang berbahan dasar dari hasil hutan. Contohnya, disini ada kerajinan yang berbahan dasar dari rotan, bambu, dan kayu pohon.


"Kami disini menjual dan sekaligus memperkenalkan kerajinan sedotan yang terbuat dari bambu, gelas dari bambu, fas bunga dari rotan, gantungan kunci dari bambu dan juga kayu, ada juga hiasan lambu dari rotan, dan siga (topi adat Suku Kaili) yang terbuat dari kulit kayu. Dan semua pembuatan kerajinan ini dibuat di Desa Pandere, kecamatan Gumbasa, Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah." Kata Risti selaku penjaga stand booth penjualan kerajinan.
 
Karya seni tradisional yang "Aesthetic" atau indah ditampilkan pada kegiatan Pasar Tani yang berlangsung selama tiga hari mulai tanggal 8-10 Agustus 2023. ANTARA/Joshua magang


Ia juga mengatakan bahwa adanya kegiatan pasar tani ini sangat membantu masyarakat Sulawesi Tengah khususnya yang berprofesi sebagai petani dan pengrajin-pengrajin karya seni, dan juga membantu perekonomian masyarakat.


Karya seni Kerajinan yang dijual harganya bermacam-macam, mulai dari gelas yang terbuat dari bambu berharga Rp10 ribu persatuannya, fas bunga dari rotan yang berukuran kecil dengan harga Rp50 ribu dan yang besar Rp80 ribu, gantungan kunci yang berbahan dari bambu dan kayu hanya Rp5 ribu, kayu yang ditulis dengan kata-kata motivasi yang dipasarkan dengan harga Rp20 ribu, ada juga sedotan yang terbuat dari bambu yang dijual dengan harga Rp5 ribu dapat dua, hiasan lampu yang terbuat dari rotan dengan harga Rp100 ribu, dan siga Rp50 ribu.


Karya seni ini banyak dipesan oleh cafe-cafe yang ada di Kota Palu, karena kerajinan-kerajinan tersebut "Aesthetic" dan unik sehingga dapat memanjakan mata ketika melihatnya. Banyak anak muda yang minat dengan karya seni ini dikarenakan keren untuk dijadikan postingan di sosial media. Dan juga semua karya seni di sini ramah lingkungan karena semuanya terbuat dari bahan-bahan alami.


Upaya yang dilakukan pemerintah ini pun selain dari memperkenalkan dan mensejahterakan, ini juga dapat mensosialisasikan bahwa pentingnya dalam menjaga lingkungan, contohnya mulai dari menggunakan benda yang ramah lingkungan tersebut.


Jika tertarik dengan kerajinan-kerajinan tersebut langsung saja berkunjung ke Pasar Tani disana juga banyak menyediakan berbagai macam produk mulai dari sayur-sayuran, olahan makanan dan minuman, bahkan jajanan pun ada.