Pemkab Banggai: Sebanyak 9.005 rumah telah terpasang sambungan jargas

id Pemkab Banggai ,Bupati Banggai ,Progam Jargas ,Jaringan gas bumi,Kabupaten Banggai ,Sulawesi Tengah

Pemkab Banggai: Sebanyak 9.005 rumah telah terpasang sambungan jargas

Jaringan gas bumi untuk rumah tangga yang dipasang di rumah warga. (ANTARA/Stepensopyan Pontoh)

Luwuk, Sulawesi Tengah (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Banggai, Sulawesi Tengah, menyebutkan sebanyak 9.005 rumah di tiga kecamatan di daerah itu telah terpasang sambungan jaringan gas bumi (jargas) untuk rumah tangga.

“Totalnya 9.005 sambungan rumah tangga yang telah mendapatkan jargas di tiga kecamatan," kata Kepala Bagian Sumber Daya Alam Setda Banggai Sunarto Lasitata di Luwuk, Kamis.
Ia menjelaskan pada tahun 2019, sebanyak 4.000 rumah telah terpasang sambungan rumah tangga jargas yang dibangun dengan jumlah pasokan gas 0,2 juta kaki kubik per hari (MMSCFD) di Kecamatan Batui dan Batui Selatan.
Kemudian, tahun 2021 program jargas kembali dilanjutkan dengan menjangkau Kecamatan Moilong dengan sasaran 5.005 sambungan rumah tangga yang terlayani.
Jargas merupakan salah satu program dari Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) di daerah yang terdapat industri minyak dan gas bumi.
Di Kabupaten Banggai, sumber gas yang dialirkan ke rumah tangga berasal dari Central Processing Plant (CPP) Matindok yang dikelola Pertamina EP Donggi Matindok Field.
Industri hulu migas di Kabupaten Banggai telah dikelola menjadi amonia dan gas alam cair. Jargas merupakan produk terakhir setelah amonia dan gas alam cair yang telah diproduksi sejak tahun 2015 oleh dua perusahaan hilir.
Sementara itu, Bupati Banggai Amirudin Tamoreka kembali mengusulkan adanya kuota sambungan rumah tangga jargas di daerahnya pada tahun 2024 karena menurut dia manfaatnya dirasakan nyata di masyarakat.
Ia mengungkapkan telah mengusulkan sebanyak 40.000 ribu sambungan rumah tangga jargas agar bisa menjangkau rumah tangga di Kota Luwuk, ibu kota Kabupaten Banggai.
“Jargas itu kan Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN), itu sudah disposisi. Usulan 40 ribu itu, sudah sampai ke dalam kota,” katanya.
Menurut Bupati Banggai, apabila jargas nantinya bisa terbentang sampai ke Kota Luwuk, akan menguntungkan pihak pengembang karena rumah warga saling berdekatan.
"Sebenarnya kalau jargas masuk dalam kota menguntungkan karena rumah yang berdekatan, dalam satu pipa banyak yang menggunakan,” katanya.
Sofyan (42), salah satu warga yang menggunakan jargas mengaku pengeluaran rumah tangga untuk bahan bakar hanya sekitar Rp40 ribu hingga Rp50 ribu per bulan.
“Kalau pakai elpiji 3 kilogram bisa sampai Rp100 ribu karena dipakai untuk masak makanan, air, dan lain-lain,” ujarnya.
Menurut dia, penggunaan jargas membuat pengeluaran rumah tangga menjadi lebih hemat, lebih mudah serta mengurangi resiko kebakaran.