Penyuluh pertanian diharapkan bantu Sulteng jadi penyangga pangan IKN

id Gubernur Sulteng, Rusdy Mastura, penyuluh pertanian, petani, sektor pertanian, kementan, Sulteng, tanaman pangan, KPN, kawasan pangan, IKN

Penyuluh pertanian diharapkan bantu Sulteng jadi penyangga pangan IKN

Dok- Gubernur Sulawesi Tengah, Rusdy Mastura menyampaikan sambutannya pada pembukaan Jambore Nasional Penyuluh Pertanian di Kabupaten Sigi, Sulteng, Senin (6/11/2023). ANTARA/Moh Ridwan

Palu (ANTARA) -
Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah mengharapkan penyuluh pertanian dapat membantu Sulteng menjadi daerah penyangga pangan utama Ibu Kota Negara (IKN) di Kalimantan Timur.


 


"Peran penyuluh sangat strategis dalam membantu petani meningkatkan produksi pertanian, hal ini sejalan dengan program Pemerintah Daerah (Pemda) menjadikan Sulteng sebagai daerah penyangga pangan IKN," kata Gubernur Sulteng Rusdy Mastura di Palu, Rabu.


 


Ia menjelaskan, keberhasilan petani dalam memproduksi bahan pangan tidak lepas dari peran penyuluh, begitu pun sebaliknya, oleh karena itu tugas ini harus dilaksanakan sebaik-baiknya mengawal petani meningkatkan produksi dan produktivitas tanaman.


 


Karena membangun ketangguhan pangan harus berangkat dari hulu yakni petani, dan dibantu oleh penyuluh melalui intervensi inovasi.


 


"Optimalisasi kinerja penyuluh sangat dibutuhkan. Penyuluh bukan hanya sekedar memberikan penyuluhan, tetapi peran mereka lebih dari itu yang sekaligus menjadi mitra petani dalam mewujudkan kedaulatan pangan," tutur Rusdy.


 


Gubernur mengemukakan, saat ini Sulteng telah memiliki kawasan pangan nusantara bertempat di Desa Talaga, Kabupaten Donggala. Kawasan ini dipersiapkan untuk menyuplai kebutuhan di IKN nanti dengan luas lahan disiapkan di tahap awal 1.123 hektare.


 


"Pemerintah Pusat menugaskan Sulteng menyiapkan 15 ribu hektare untuk kawasan pangan. Sebagai langkah awal kami menyiapkan 1.123 hektare dan Wakil Presiden RI Ma'ruf Amin sudah mencanangkan kawasan itu pada Oktober lalu," ujarnya.


 


Ia juga meminta dukungan Kementerian Pertanian (Kementan) menyukseskan kawasan pangan tersebut, mengingat sektor pertanian masih menjadi pilihan utama masyarakat dalam meningkatkan kesejahteraan mereka.


 


Menurut data Dinas Ketahanan Pangan dan Hortikultura (TPH) Sulteng, produksi gabah kering panen (GKP) mencapai 748.586 ton dari luas tanam 222.718 hektare, dan dikonversi menjadi beras sebanyak 437.152 ton dalam kurun waktu 10 bulan terakhir atau sejak Januari-Oktober 2023.


 


Dari jumlah produksi itu, Sulteng mengalami surplus atau kelebihan produksi beras sebesar 100.158 ton.


 


Selan itu, Balai Karantina Pertanian Palu juga melansir data komoditas ekspor pertanian Sulteng sebanyak 1.284 ton dengan nilai Rp9,8 miliar dalam kurun waktu dua tahun terakhir.


 


"Kami membutuhkan peran penyuluh, supaya produksi petani terus meningkat, termasuk ekspor komoditas pertanian Sulteng. Kegiatan pertanian harus berkesinambungan supaya konsistensi ini terus terjaga," kata dia.