IHSG jelang akhir pekan menguat di tengah naiknya inflasi AS

id Indeks Harga Saham Gabungan,Bursa Efek Indonesia,IHSG,BEI,saham,stock,investasi,investment,bursa,pasar modal,pasar saham

IHSG jelang akhir pekan menguat di tengah naiknya inflasi AS

Ilustrasi - Karyawan melintas di dekat monitor pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta. ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan/aww/aa. (ANTARA FOTO/SIGID KURNIAWAN)

Jakarta (ANTARA) - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Jumat bergerak menguat di tengah meningkatnya inflasi Indeks Harga Konsumen (CPI) Amerika Serikat (AS).

IHSG dibuka menguat 26,16 poin atau 0,36 persen ke posisi 7.253,46. Sementara itu kelompok 45 saham unggulan atau Indeks LQ45 naik 5,64 poin atau 0,58 persen ke posisi 974,78.

““Hari ini IHSG berpotensi mencoba menguji support di 7.200, setelah data inflasi AS Desember 2023 mengalami kenaikan di luar proyeksi. Level resistance 7.280-7.300 dan support 7.150-7.200,” kata Head of Retail Research Analyst BNI Sekuritas Fanny Suherman di Jakarta, Jumat.

Dari mancanegara, CPI AS naik menjadi 3,4 persen year on year (yoy) pada Desember 2023, dari sebelumnya sebesar 3,1 persen (yoy) pada November 2023.



Secara bulanan, CPI AS pada Desember 2023 juga naik menjadi 0,3 persen month to month (mtm), dari sebelumnya sebesar 0,1 persen (mtm) pada November 2023.

Di lain sisi, investor bersiap menjelang perilisan kinerja keuangan emiten AS pada tahun 2023, diantaranya pada Jumat (12/01) waktu AS, beberapa raksasa bank AS akan merilis kinerja keuangannya seperti JPMorgan Chase dan Bank of Amerika.

Dari dalam negeri, dari pasar pendapatan tetap, tingkat imbal hasil surat utang RI, INDOGB terlihat bergerak bervariasi dengan yield acuan 10 tahun naik tipis 0,1 basis poin ke kisaran 6,7 persen, sedangkan, tenor 5 tahun yield-nya turun 2,6 basis poin ke kisaran 6,53 persen.

Pelaku pasar terlihat optimistis bahwa penurunan bunga The Fed tahun ini akan terjadi sesuai prediksi yakni mulai Maret nanti.



Sementara itu, bursa saham Wall Street kembali ditutup stagnan pada perdagangan Kamis (11/01), setelah dirilisnya data inflasi AS periode Desember 2023 yang kembali naik.

Indeks Dow Jones ditutup menguat tipis 0,04 persen, S&P 500 melemah 0,07 persen, dan Nasdaq flat 0,00 persen.

Bursa saham regional Asia pagi ini antara lain indeks Nikkei menguat 361,70 poin atau 1,03 persen ke 35,411,60, indeks Hang Seng menguat 27,49 poin atau 0,17 persen ke 16,329,53, indeks Shanghai menguat 6,98 poin atau 0,24 persen ke 2.893,36, dan indeks Straits Times melemah 11,45 poin atau 0,36 persen ke 3.189,96.