Food Station pastikan stok beras aman jelang Ramadhan 2024

id Food Station,stok pangan,Ramadhan

Food Station pastikan stok beras aman jelang Ramadhan 2024

Arsip foto - Seorang pedagang menjual cabai di Pasar Pondok Indah, Jakarta, Senin (13/3/2023). ANTARA/Luthfia Miranda Putri

Jakarta (ANTARA) - Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Provinsi DKI Jakarta, PT Food Station Tjipinang Jaya memastikan stok beras aman menjelang Ramadhan 2024.


"Untuk stok beras jelang Ramadhan ini masih tersedia di Pasar Induk Beras Cipinang (PIBC)," kata Direktur Food Station Cipinang Jaya Pamrihadi Wiraryo kepada wartawan di Jakarta, Kamis.

Pamrihadi menuturkan saat ini stok beras di Pasar Induk Beras Cipinang itu tersedia 30.000 ton. Sedangkan Food Station menyediakan stok sekitar 15.000 ton jelang Ramadhan.

Selain itu, PT Food Station juga akan bekerja sama oleh Badan Pangan Nasional dan Bulog untuk menambah stok beras setiap hari.

"Penambahan setiap hari itu kurang lebih ada 3.000 ton yang masuk, ditambah beras impor Bulog itu kurang lebih ada 2.000 ton setiap hari," jelasnya.

Adapun ketersediaan beras yang dipersiapkan menjelang Ramadhan 2024 juga disalurkan melalui program Pasar Sembako Murah.

Pasar Sembako Murah itu merupakan program pemerintah provinsi DKI bersama PT Food Station Tjipinang Jaya yang sudah digelar di empat kelurahan di Ibu Kota sejak awal Januari 2024.

"Stok Food Station yang digelontorkan kalau sembako murah ini biasanya 1.000 paket jadi kalau rata-rata lima kilogram berarti lima ton," tuturnya.

Sebelumnya, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta melalui Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan dan Pertanian (KPKP) DKI Jakarta menyebutkan bahwa ketersediaan atau stok pangan dan perkembangan harga di awal tahun 2024 masih aman.

"Perkembangan harga pangan strategis di awal tahun 2024 menunjukkan tren penurunan pada komoditas tertentu," kata Kepala Dinas KPKP DKI Jakarta Suharini Eliawati saat dihubungi di Jakarta, Rabu.

Suharini mengatakan, perkembangan harga setiap minggunya di tingkat eceran menunjukkan persentase penurunan terbesar pada komoditas hortikultura. Di antaranya cabai rawit hijau 6,05 persen, cabai merah 5,79 persen, cabai merah keriting 3,68 persen dan cabai rawit merah 2,31 persen.