Jakarta (ANTARA) -
"Tentunya ada apresiasi dari pimpinan, bisa berupa materi (uang), promosi pangkat atau pendidikan mendahului rekan seangkatan, ataupun jabatan, yang telah diatur sesuai peraturan yang berlaku di TNI," kata Maryono usai mewakili Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto untuk membuka kegiatan kejuaraan, Rabu.
Dia menyatakan bahwa para atlet itu akan selalu didukung oleh TNI secara lembaga guna berprestasi di bidang olahraga.
Sebab, kata dia, selama ini TNI juga telah melakukan rekrutmen personel melalui jalur khusus di bidang prestasi olahraga, sehingga komitmen untuk mendukung peningkatan prestasi nasional sudah menjadi salah satu tujuan TNI ke depan.
"TNI selalu berkomitmen membangun olahraga nasional, salah satunya membantu mencari bibit-bibit atlet Indonesia untuk masa mendatang," ujar jenderal bintang dua TNI Angkatan Darat (AD) itu.
Bahkan di internal, kata Maryono, bakat-bakat para personel yang baru direkrut akan dibina oleh badan pelaksana pusat yang ada di TNI.
"Pada saat kejuaraan nasional seperti PON dan lainnya, federasi provinsi, kabupaten/kota dari sejumlah olahraga selalu menyurati untuk melibatkan personel TNI menjadi anggota kontingen olahraga dan hal itu selalu disetujui, kalau di Angkatan Darat (AD) tentu ditandatangani oleh Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) TNI," kata dia.
Sementara itu, Sport Climbing Open Championship Indonesian Armed Forces Panglima TNI Cup 2024, yang diselenggarakan di Komplek Olahraga Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, mulai 9 -12 Oktober 2024 diikuti sebanyak t321 atlet.
Kegiatan tersebut merupakan bagian dari rangkaian memperingati HUT ke-79 TNI yang puncak peringatan dilakukan pada 5 Oktober lalu dan diikuti lebih dari 60 personel TNI.
Tujuan kegiatan tersebut adalah untuk meningkatkan silaturahmi atau komunikasi TNI dengan seluruh stakeholder, meningkatkan prestasi, melibatkan masyarakat, sekaligus membantu mencari bibit baru atlet panjat tebing.
Kejuaraan yang terdiri atas 16 nomor pertandingan, di antaranya lead TNI Polri, lead umum putra dan putri, boulder, dan speed itu, diikuti peserta dari gabungan sejumlah perwakilan komunitas dan 22 provinsi, di antaranya Provinsi DKI Jakarta, Sumatera Barat, Sumatera Selatan, Jawa Barat, Jawa Tengah, Nusa Tenggara Barat, dan Papua.
Sedangkan peserta paling banyak berasal dari Jakarta 81 atlet, diikuti Jawa Barat 45 orang, dan Jawa Timur 44 peserta.