Petani Karet Di Morowali Gembira Harga Naik

id karet

Petani Karet Di Morowali Gembira Harga Naik

Sejumlah pekerja memotong karet mentah di sebuah pabrik pengolahan bahan olah karet (bokar) (ANTARA)

Morowali Utara, Sulteng.  (antarasulteng.com) - Petani karet di Kabupaten Morowali Utara, Provinsi Sulawesi Tengah gembira menyusul harga komoditas perkebunan itu dalam sepekan ini bergerak naik.

"Harga karet di tingkat petani naik dari Rp6.800/kg, kini menjadi Rp7.000/kg," Kata Yuswan Makinda, seorang petani Desa Po`ona di Kecamatan Lembo Raya, Kabupaten Morowali Utara, Senin.

Ia mengatakan meski harganya hanya mengalami kenaikan sebesar Rp200/kg, tetapi petani cukup bergairah menyadap karet di kebun mereka.

Kebanyakan petani di desanya, kata Yuswan selama ini menggantungkan hidup keluarga mereka dari hasil perkebunan karet dan juga kelapa sawit.

Di Kecamatan Lembo Raya dalam beberapa tahun terakhir ini ada perusahaan kelapa sawit.

Jadi selain mengolahan komoditas karet, petani juga mulai gencar menanam kelapa sawit di kebun sendiri. Sementara sebagian lagi petani yang tidak punya lahan karet dan kelapa sawit selama ini bekerja sebagai buruh di perusahaan kelapa sawit yang ada di wilayah tersebut.

Hal senada juga disampaikan Jhon, seorang petani karet di Desa Mandula, Kecamatan Lembo Raya. Ayah tiga anak itu juga menyambut gembira membaiknya harga karet di tingkat petani.

Menurut dia, kenaikan harga karet bisa memotivasi petani untuk tetap mengembangkan komoditas perkebunan Sulteng itu yang hanya ada di Kabupaten Morowali Utara.

Ia sangat berharap harga karet ke depan akan semakin membaik, mengingat hampir sebagian besar masyarakat yang tinggal di Kecamatan Lembo Raya adalah petani karet.

Komoditas karet merupakan unggulan para petani di wilayah Lembo Raya dan juga Kecamatan Lembo.

Karena itu, jika harganya membaik akan sangat menguntungkan para petani dan sebaliknya.

Harga karet sempat naik hingga mencapai Rp20 ribu/kg beberapa tahun lalu.

Data Dinas Perkebunan Sulteng menyebutkan luas areal kebun karet di Morowali Utara sekitar 17 ribu hektare dengan produksi pertahun sekitar 176 ribu ton.

Sementara jumlah petani karet di daerah itu mencapai sekitar 8.000 orang. (skd)