Kapolres Palu himbau semua gereja pasang CCTV

id GSJA Kalvari,bom,teror

Kapolres Palu himbau semua gereja pasang CCTV

Kapolres Palu AKBP Mujianto memberikan keterangan kepada jurnalis usai evakuasi benda yang semula diduga bom di Gereja Sidang Jemaat Allah (GSJA) Kalvari Palu, Kamis malam (23/8) (Antaranews Sulteng/Rolex Malaha)

Palu (Antaranews Sulteng) - Kapolres Palu AKBP Mujianto menghimbau semua tempat ibadah, khususnya gereja-gereja di kota ini untuk memasang peralatan kamera pemantau (CCTV) sebagai salah satu bentuk kesiagaan menghadapi orang-orang yang ingin mengganggu ketenangan masyarakat.

Kapolres mengemukakan hal itu kepada wartawan di Palu, Kamis (23/8) malam usai memimpin tim kepolisian untuk mengamankan sebuah benda mencurigakan yang diletakkan seseorang di halaman Gereja Sidang Jemaat Allah (GSJA Kalvari, Jl. Tanjung Manimbaya No.121 Palu.

Kebetulan gereja tersbeut belum memiliki CCTV sehingga kepolisian tidak memiliki bahan-bahan informasi yang lebih lengkap untuk mengungkap aksi teror ini.

"Setelah ditangani Tim Gegana Brimob Polda Sulteng, diketahui bahwa barang itu berisi Alkitab, yang mungkin tercecer," katanya.

Peristiwa yang menggegerkan masyarakat di sekitar Pasa Masomba itu bermula ketika salah seorang anak bernama Samarel (8 tahun) melihat dua orang yang mengendarai sepeda motor berhenti di depan pintu pagar gereja yang setengah tertutup dan meletakkan tas hitam mirip tas Alkitab di bawah papan nama gereja.
 
Benda mencurigakan itu ternyata berisi Alkitab, bukan bahan peledak. (Antaranews Sulteng/Rolex Malaha)

Samarel kemudian segera melaporkan hal itu kepada ibu Lina yang sedang mengikuti ibadah di dalam gereja, dan ibu tersebut segera keluar dan melihat benda itu mencurigakan sehingga kemudian segera dilaporkan kepada pihak keamanan.

"Kami khawatir pak, karena beberapa tahun lalu, di sekitar tempat ini juga ada seseorang yang meletakkan benda seperti tas Alkitab seperti itu. Ketika polisi membuka restnya, benda itu langsung meledak dan menciderai beberapa orang, termasuk seorang anggota kepolisian yang kehilangan sebelah telapak tangannya," ujarnya.

Sekitar 90 menit Tim Gegana Brimob Polda Sulteng berada di lokasi untuk mengamankan benda yang diduga bahan peledak itu dan akhirnya menemukan bahwa tas Alkitab mencurigakan itu memang berisi Alkitab dan buku-buku catatan.
 
Seorang anggota Tim Gegana Brimob Polda Sulteng sedang berupaya mengecek benda tersebut apakah berisi bahan peledak yang ditemukan di sebuah gereja di Palu, Kamis malam (23/8) (Antaranews Sulteng/Rolex Malaha)