Belanja Modal Dalam APBD Capai 18 Persen

id belanja modal patta tope

...belanja modal dalam APBD 2013 nanti lebih banyak untuk pembangunan infrastruktur baru seperti jalan, jembatan, irigasi dan perumahan."
Palu (antarasulteng.com) - Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Sulawesi Tengah Patta Tope mengatakan belanja modal dalam APBD tidak harus dipahami secara kaku karena banyak juga belanja barang dan jasa masuk dalam kategori belanja modal dan investasi.

"Belanja modal sudah sekitar 18 persen atau sekitar Rp408 miliar dari Rp2,1 tirilun APBD kita. Bahkan mungkin bertambah setelah pembahasan APBD nanti," kata Patta Tope di Palu, Rabu.

Dibanding tahun 2012, belanja langsung 2013 nanti lebih baik karena mengalami kenaikan dari yang sebelumnya hanya Rp299,2 miliar atau 15,49 persen dari total belanja daerah sebesar Rp1,9 triliun.

Patta Tope mengatakan belanja modal dalam APBD 2013 nanti lebih banyak untuk pembangunan infrastruktur baru seperti jalan, jembatan, irigasi dan perumahan. Akan tetapi kata dia, diantara belanja barang dan jasa banyak juga yang masuk dalam kategori belanja modal seperti pemeliharaan infrastruktur.

"Memang dalam penjabaran APBD beberapa belanja barang dan jasa tidak masuk dalam belanja modal, tapi belanja pemeliharaan infrastruktur itu kan sama dengan belanja modal. Artinya, itu juga masuk dalam kategori belanja investasi," kata Patta Tope.

Guru besar ekonomi pada Fakultas Ekonomi Universitas Tadulako itu mengatakan beberapa belanja tidak langsung dalam APBD seperti bantuan ke pemerintah kabupaten/kota yang nilainya mencapai Rp41 miliar juga tidak masuk dalam belanja modal.

"Padahal, dana itu di tingkat kabupaten/kota sebagian masuk dalam belanja langsung. Ini kan masuk dalam kategori belanja modal atau investasi. Makanya belanja modal tidak boleh kaku kita melihatnya," katanya.

Demikian halnya belanja hibah yang jumlahnya mencapai Rp383 miliar dalam bentuk dana bantuan operasional sekolah. Meskipun dalam struktur APBD dana hibah itu tidak masuk dalam belanja langsung, tetapi substansi dana tersebut termasuk belanja investasi.

Mantan Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Tadulako itu mengatakan belanja material lainnya yang masuk dalam belanja barang dan jasa mestinya juga dihitung sebagai belanja investasi.

"Sehingga kalau diakumulasi semuanya, bisa saja belanja modal dalam bentuk investasi kita mencapai Rp1 triliun," katanya.

Menurut rencana rancangan APBD Sulawesi Tengah 2013 akan disahkan DPRD setempat pada Rabu pagi, namun karena masih ada beberapa satuan kerja perangkat daerah yang belum rampung sehingga paripurna ditunda.

Rencana APBD 2013 mencapai Rp2,1 triliun. Sekitar Rp408 miliar diantaranya masuk dalam kategori belanja modal.

Sebagian anggota DPRD sempat mengkritik belanja modal tersebut karena dianggap belum memenuhi 29 persen dari total belanja seperti yang disyaratkan oleh Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 37/2012 tentang penyusunan APBD.

Terkait dengan adanya sorotan DPRD terhadap belanja koordinasi pemerintah daerah yang masih tinggi, Patta Tope mengatakan penyusunan rencana belanja koordinasi tersebut sudah melalui pengkajian dan kuisioner terhadap program yang akan dilaksanakan.

"Makanyak Gubernur minta supaya belanja perjalanan dinas yang tidak penting dipangkas saja. Kita alihkan ke belanja langsung," kata Patta Tope. (A055)