Palu (antarasulteng.com) - Sekitar 1.000 warga Morowali Utara, Sulawesi Tengah, kembali menggelar demonstrasi di Desa Tompira, Kecamatan Petasia, untuk mendesak Bupati Morowali Anwar Hafid agar serius mengurus pemekaran Morowali Utara sebagai kabupaten baru yang terpisah dari Morowali.
"Kami minta Bupati Morowali Anwar Hafid memenuhi janjinya untuk memperjuangkan pemekaran Morowali Utara. Berhenti membohongi rakyat Morowali Utara," kata orator saat demo yang berlangsung sekitar empat jam mulai pukul 08.00 WITA.
Demonstrasi damai ini merupakan aksi susulan setelah demo di Kolonodale pada Sabtu (15/12), dimana masa membakar dua buah mobil dinas dan sebuah motor dinas pemerintah daerah dibakar massa dan sebuah mobil milik anggota DPRD Morowali di rusak dan dibuang ke jurang.
Akibat demo di Tompira ini, jalan trans Sulawesi Poso-Bungku dan Beteleme-Kolonodale tertutup selama sekitar tiga jam karena massa memenuhi jalan di pertigaan Desa Tompira, sekitar 220 km selatan Poso.
Aksi ini mendapat pengawalan ketat aparat kepolisian dari Brimob Polda Sulteng dan Polres Morowali.
Aksi-aksi ini merupakan buntut kekecewaan warga atas gagalnya penetapan Kabupaten Mori Utara sebagai daerah otonom baru pada rapat paripurna DPR RI di Jakarta pada Jumat (14/12).
Warga menilai bahwa kegagalan ini antara lain disebabkan oleh ketidak hadiran Bupati Morowali Anwar Hafid memenuhi undangan Pansus DPR RI yang membahas penetapan 14 calon daerah otonom baru pada 11 dan 12 Desember 2012.
Kepala Inspektorat Kabupaten Morowali Amirullah Sia menerima perwakilan demonstran dan berjanji akan meneruskan aspoirasi mereka ke Bupati Morowali H Anwar Hafid. (R007)