Mamuju, Sulawesi Barat (antarasulteng.com) - Badan Tenaga Nuklir bersama tiga warga asing dari Negara Jepang melakukan penelitian radiasi nuklir di RSUD Sulawesi Barat.
"Memang benar ada tiga warga negara asing asal Jepang bersama tim Batan melakukan penelitian di RSUD Sulbar," kata perwakilan manajemen RSUD Sulawesi Barat, Mujibah, di Mamuju, Jumat.
Menurut dia, kedatangan warga asing itu hanya melakukan penilitian bersama tim BATAN dan mereka sudah melakukan penelitian potensi uranium selama dua tahun di Sulawesi Barat.
Dari penelitian itu kata Mujibah, juga dilakukan pemeriksaan sampel darah kemudian disimpan untuk dikirim ke Jakarta.
Sebelumnya, Kepala BATAN, Prof Dr Djarot Wisnubroto, menyatakan, "Semenjak kandungan uranium tersiar luas maka sejak itu pula ada beberapa negara yang telah melakukan pendekatan ke Batan. Sebetulnya, banyak negara-negara lain yang melirik uranium, hanya saja terbentur dengan aturan UU Nomor 10/1997 tentang Ketenaganukliran."
Menurut dia, UU itu telah mempersempit ruang gerak pemodal untuk mengelola tambang uranium.
Wisnubroto menyebutkan, uranium ini bukan untuk dikomersialkan, tetapi untuk pembangunan bangsa ini.
Berita Terkait
IAEA salurkan bantuan RT-PCR untuk deteksi COVID-19 di Indonesia
Selasa, 12 Mei 2020 21:08 Wib
BATAN miliki fasilitas uji praklinis untuk diagnosis dan terapi
Senin, 30 Maret 2020 10:32 Wib
Rian Ernest-Yusiana kumpulkan 52.754 dukungan dari warga Batam
Sabtu, 22 Februari 2020 20:27 Wib
Dokter: Radioaktif bisa sebabkan kanker pada manusia
Selasa, 18 Februari 2020 10:16 Wib
BATAN kembang teknologi radioisotop dari molibdenum alam bantu diagnosis kanker
Kamis, 23 Januari 2020 6:59 Wib
Indonesia pasang tujuh RPM di sejumlah pelabuhan
Senin, 9 Desember 2019 20:43 Wib
BATAN saat ini satu-satunya pusat kolaborasi teknologi nuklir dunia
Selasa, 3 Desember 2019 2:59 Wib
BATAN pindahkan reflektor reaktor nuklir menggunakan kontainer khusus
Selasa, 19 November 2019 16:08 Wib