Palu, (antarasulteng.com) - Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Sulawesi Tengah mencatat hasil Sensus Ekonomi (SE) tahun 2016 sebanyak 343.705 usaha di luar pertanian.
"Angka itu mengalami kenaikan sebesar 77,51 persen dari SE2006 sebanyak 193.626 usaha," kata Kepala BPS Sulteng Faizal Anwar di Palu, Senin.
Faizal merincikan 343.705 usaha terbagi dalam 340.572 unit usaha mikro kecil (UMK) dan 3.133 usaha menengah besar (UMB). Menurut dia, sensus ekonomi dilaksanakan setiap 10 tahun sekali atau pada tahun yang berakhiran angka enam.
"SE telah dilaksanakan sejak tahun 1986, 1996, 2006 dan 2016," ungkapnya.
Faizal menjelaskan pihaknya telah menyosialisasikan hasil pendaftaran usaha atau perusahaan dalam SE2016, pada Rabu (24/5). Kegiatan itu dirangkaikan dengan talk show mengangkat tema `menakar besaran ekonomi Sulteng dan akselerasi pertumbuhannya`.
"Salah satu narasumber kami hadirkan yakni Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Sulteng, Patta Tope dan saya sendiri," ujarnya.
Kegiatan tersebut juga dihadiri Kepala Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Sulteng M. Syukri, Kepala Badan Penanaman Modal dan Perizinan Terpadu Satu Pintu (BPMPTSP) Sandra Tobondo dan perwakilan Bank Indonesia.
Kemudian Kepala BPS dari 13 kabupaten dan kota se-Sulteng, perwakilan organisasi perangkat daerah (OPD) teknis terkait, pimpinan perhimpunan dan asosiasi dunia usaha, pimpinan perusahaan dan pimpinan media massa.
Kepala Bidang Statistik Distribusi BPS Sulteng sekaligus panitia pelaksana, Wahyu Yulianto mengatakan BPS berkewajiban melaksanakan kegiatan Sensus Ekonomi (SE) setiap sepuluh tahun sekali, pada tahun yang berakhiran angka enam.
Sensus Ekonomi merupakan kegiatan pendataan lengkap atas seluruh unit usaha atau perusahaan terkecuali di sektor pertanian yang berada di dalam batas-batas suatu Negara.
Untuk publikasi yang dilakukan atas hasil SE2016 yakni data usaha atau perusahaan baik menurut unit usaha, maupun menurut kategori usaha. Jumlah tenaga kerja menurut unit usaha dan menurut kategori usaha.
Menurut Wahyu, masih ada kegiatan lanjutan SE2016 ditahun 2017, yaitu pendataan usaha menengah besar (UMB) dan usaha menengah kecil (UMK) pada bulan Agustus hingga September 2017.
Sebanyak 2.812 UMB dan 20.920 UMK di seluruh wilayah Sulteng yang akan menjadi responden pendataan ini.
"Kami berharap dukungan dari pemerintah daerah dan mitra kerja BPS terus terjalin demi kesuksesan SE2016 lanjutan," harapnya.
Hal terpenting, kata dia, adalah pelaku usaha yang akan menjadi responden, semoga bisa membantu petugas dengan cara menerima dan memberikan data yang sebenarnya. (skd)
Berita Terkait
BI: TPID harus bekerja keras kendalikan inflasi Sumbar
Kamis, 4 April 2024 10:56 Wib
BPS: Migas dan non migas sumbang penurunan ekspor Februari 2024
Jumat, 15 Maret 2024 11:57 Wib
Kunjungan wisman Januari 2024 tertinggi dalam 4 tahun
Jumat, 1 Maret 2024 12:40 Wib
BPS: Perekonomian Sulteng pada 2023 tumbuh 11,91 persen
Selasa, 6 Februari 2024 15:43 Wib
BPS: Perekonomian Bengkulu 2023 tumbuh 4,26 persen
Senin, 5 Februari 2024 16:30 Wib
BPS: Penumpang angkutan udara pada Desember 2023 capai 5,6 juta
Kamis, 1 Februari 2024 15:56 Wib
Emas dan harga rumah penyumbang utama inflasi Januari 2024
Kamis, 1 Februari 2024 15:05 Wib
BPS: Impor beras sepanjang 2023 naik 613 persen
Senin, 15 Januari 2024 15:46 Wib