Legislator: wabah COVID-19 berdampak terhadap ekonomi masyarakat Palu

id Dprd, palu, legislator, ridwan basatu, corona

Legislator: wabah COVID-19 berdampak terhadap ekonomi masyarakat Palu

Ketua Komisi B DPRD Kota Palu, Ridwan H Basatu. (ANTARA/Moh Ridwan)

Olehnya Pemerintah Kota Palu segera menyampaikan draf pergeseran anggaran ke DPRD agar dilakukan pengkajian bersama terhadap dampak yang ditimbulkan COVID-19
Palu (ANTARA) - Legislator DPRD Kota Palu, Sulawesi Tengah Ridwan H Basatu mengatakan wabah virus Corona atau COVID-19 sangat berdampak terhadap perekonomian masyarakat di kota itu.

"Olehnya Pemerintah Kota Palu segera menyampaikan draf pergeseran anggaran ke DPRD agar dilakukan pengkajian bersama terhadap dampak yang ditimbulkan COVID-19," ujar Ketua Komisi B DPRD Palu Ridwan H Basatu, di Palu, Selasa (31/3).

Menurut dia, pergeseran anggaran setiap instansi di nilai penting untuk menekan laju penyebaran virus ini ditengah masyarakat, sebab dampak yang ditimbulkan pendemi COVID-19 mempengaruhi semua sektor.

Sehingga, DPRD meminta pemerintah setempat agar segera memasukkan draf untuk selanjutnya di bahas bersama agar situasi perekonomian masyarakat tidak berdampak buruk di tengah pendemi corona meskipun Palu belum menerapkan karantina daerah.

"Ini bukan hanya berdampak kepada kesehatan tetapi juga berpengaruh terhadap ekonomi masyarakat yang semakin lesu. Kita tidak ingin situasi ini semakin memperburuk keadaan," kata dia menambahkan. 

Politisi Partai Hanura ini meminta, di massa tanggap darurat nasional bencana non alam, pemerintah perlu mengawasi ketersediaan bahan pokok, serta mengimbau masyarakat agar tidak menimbun sembako termasuk masker serta kebutuhan perlengkapan medis lainnya.

Dia menilai, dampak perekonomian akibat wabah virus corona tidak dapat dibiarkan berlarut, pemerintah harus mencari solusi tepat agar pertumbuhan ekonomi daerah tetap stabil. Bahkan, pemerintah pusat menginstruksikan pemerintah daerah agar memberikan bantuan sosial kepada masyarakat terdampak COVID-19.

"Ada sejumlah skema yang kami usulkan dalam mengatasi kondisi saat ini, namun hingga kini pemerintah setempat belum menyampaikan konsep pergeseran anggaran. Kami ingin pemerintah cepat merespon persoalan ini," ucapnya.

Ancaman penyebaran COVID-19 sewaktu-waktu bisa saja menghambat pergerakan pertumbuhan ekonomi daerah, sehingga pemerintah sejak dini sudah harus mencari solusi yang tepat sebagai langkah antisipasi.

Apalagi, umat Muslim dalam waktu dekat akan menunaikan ibadah puasa, sehingga dapat dipastikan harga bahan pokok dan barang di pasar akan bergerak naik.

"Kita tidak ingin situasi pendemi mengganggu stabilitas harga barang dan bahan pokok di pasaran Jika ini terus berlarut, tidak bisa dibayangkan harga-harga barang terus merangkak naik," demikian Ridwan.