SKK Migas-Mubadala Petroleum bantu pencegahan COVID-19

id Skkmigas

SKK Migas-Mubadala Petroleum bantu pencegahan COVID-19

Dua pegawai RSUD Regional Sulawesi Barat menunjukkan bantuan paket dos berisi APD dari Mubadala Petroleum, di Mamuju, Rabu (6/5). (ANTARA/HO-Hub Eksternal & Kom Mubadala Petroleum)

Jakarta (ANTARA) - Mubadala Petroleum, salah satu perusahaan hulu minyak dan gas bumi (migas) di Indonesia yang dimiliki sepenuhnya oleh Pemerintah Abu Dhabi, Uni Emirat Arab, turut berkontribusi membantu Pemerintah dalam hal penanganan COVID-19.

Bantuan yang diberikan berupa lebih dari 1.000 hand sanitizer dan 4.000 Alat Pelindung Diri (APD) yang disebar di beberapa Provinsi di mana Mubadala Petroleum beroperasi, dan bantuan tersebut telah didistribusikan kepada masyarakat melalui pemerintah daerah setempat, sedangkan bantuan APD diserahkan kepada rumah sakit rujukan penanganan COVID-19.

 “Setiap harinya, jumlah orang yang terpapar dan pasien yang positif terus bertambah karena virus ini penyebarannya sangat cepat. Masyarakat perlu bantuan praktis seperti hand sanitizer untuk menjaga diri mereka tetap higienis. Kita ketahui juga beberapa rumah sakit rujukan mengalami kekurangan APD bagi tenaga medis yang menangani pasien COVID-19." ujar Pjs. Manajer Hubungan Eksternal dan Komunikasi, Camelia Martini melalui rilisnya yang diterima ANTARA, Jumat.

Camelia menambahkan berdasarkan hal tersebut, Mubadala Petroleum bersama dengan Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) dan Badan Pengelola Migas Aceh (BPMA) berinisiatif untuk memberikan bantuan guna mencegah penyebaran dan transmisi COVID-19.

Distribusi bantuan tersebut telah disampaikan kepada Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Selatan; RSUD Regional Sulawesi Barat di Mamuju, RSUD Beriman Balikpapan (Kalimantan Timur),  Pemerintah Kabupaten Kotabaru, (Kalimantan Selatan), dan Pemerintah Kabupaten Majene (Sulawesi Barat).

Demikian juga dengan pengiriman bantuan APD berupa pakaian hazmat, sarung tangan medis, masker medis, kacamata pelindung telah disalurkan ke rumah sakit rujukan bagi tenaga medis, antara lain RSUD dr. Zainoel Abidin (NAD), RS dr. Soeyoto (Jakarta), RSUP dr. Sitanala Tangerang Selatan (Banten), RSUD Beriman Balikpapan (Kalimantan Timur), RSUD Hadji Boejasin di Tanah Laut (Kalimantan Selatan),  RSUD Regional Provinsi Sulawesi Barat di Mamuju.

"Bantuan tersebut merupakan bentuk kepedulian Mubadala Petroleum sebagai salah satu kontraktor Kontrak Kerja Sama di bawah naungan SKK Migas kepada masyarakat, utamanya di sekitar wilayah operasi kami dan tenaga medis yang berisiko tinggi terpapar COVID-19", kata Camelia.

Sementara itu Deputi Dukungan Bisnis SKK Migas, Sulistya Hastuti Wahyu mengapresiasi bantuan yang diberikan Mubadala Petroleum.

“Di tengah harga minyak yang sedang menurun tajam, kami sangat mengapresiasi dan bangga kepada Mubadala Petroleum yang tetap berpartisipasi mencegah potensi penyebaran virus COVID-19. Semoga usaha ini membuahkan hasil, sehingga penyebaran virus dapat dicegah dan banyak nyawa bisa diselamatkan,” kata Sulistya.

Hal senada disampaikan Afrul Wahyuni, Plt. Deputi Dukungan Bisnis BPMA bahwa "BPMA sangat mengapresiasi Mubadala Petroleum atas bantuan APD di saat masa pandemi COVID-19 ini. Harapan kami ini akan selalu menjadi kerja sama yg baik antara K3S dan masyarakat dalam lingkungan sosial perusahaan".

Mubadala Petroleum memiliki wilayah kerja (WK) eksplorasi hulu migas di Indonesia yaitu WK Andaman I dan WK South Andaman yang berada di lepas pantai Aceh, dan WK Sebuku dengan lapangan gas Ruby yang telah berproduksi dan West Sebuku yang saat ini juga masih dalam tahap eksplorasi di Selat Makassar.
 
Seorang pegawai RSUD Regional Sulawesi Barat menunjukkan bantuan paket dos berisi APD dari Mubadala Petroleum, di Mamuju, Rabu (6/5). (ANTARA/HO-Hub Eksternal & Kom Mubadala Petroleum)