Kapolda Sulteng: Banyak masyarakat tak taat protokol cegah COVID-19

id Kapolda, sulteng, corona

Kapolda Sulteng: Banyak masyarakat tak taat protokol cegah COVID-19

Kapolda Sulawesi Tengah Irjen Pol Syafril Nursal. (ANTARA/HO-Humas Polda).

Palu (ANTARA) - Kapolda Sulawesi Tengah, Irjen Pol Syafril Nursal, menyebut masih banyak masyarakat setempat yang membandel tidak mentaati imbauan pemerintah terkait protokol upaya pencegahan penyebaran virus corona.

Sehingga, kata Kapolda Sulteng Irjen Pol Syafril Nursal, dalam rilis yang disampaikan Bidhumas, Senin di Palu, trend penyebaran virus corona di Sulawesi Tengah belum menunjukkan penurunan, bahkan cenderung terus meningkat.

"Hal ini diduga karena masih banyak masyarakat yang membandel belum mematuhi imbauan pemerintah terkait protokol upaya pencegahan penyebaran COVID-19," tegasnya.

Ia mengatakan, dari pantauan pihaknya selama ini, masih banyak ditemukan masyarakat yang masih berkerumun maupun melaksanakan ibadah secara berjamaah.

Sementara, jelasnya angka penyebaran infeksi corona virus disease 2019 di Sulawesi Tengah belum menunjukkan angka yang stabil atau menurun, bahkan indikasinya terus meningkat.

Disebutnya, dari data terakhir laporan update pusdatina COVID-19 Provinsi Sulawesi Tengah tanggal 10 Mei 2020 pukul 16.00 Wita, orang terkonfirmasi positif COVID-19 sebanyak 83 orang.

Orang dalam pemantauan (ODP) sebanyak 153 orang, pasien dalam pengawasan (PDP) 35 orang, pasien meninggal tiga orang dan pasien sembuh dari COVID-19 sebanyak 12 orang.

Syafril mengatakan penyebaran virus corona di wilayah Sulawesi tidak lagi disebabkan oleh orang pendatang yang baru tiba dari wilayah luar Sulawesi Tengah.

Tetapi katanya, diduga adanya kontak orang perorang yang terindikasi terinfeksi positif COVID-19 seperti contohnya cluster Gowa.

"Saya perintahkan kepada para kapolres dan kapolsek untuk turun kelapangan mendatangi dan memberikan himbauan kepada tokoh masyarakat maupun tokoh agama," katanya.

Agar katanya, tidak melaksanakan ibadah berjamaah, namun melaksanakan ibadah di rumah sebagaimana protokol Kesehatan dan himbauan Majelis Ulama Indonesia dalam mencegah penyebaran virus corona.

"Imbauan untuk ibadah di rumah tentunya berlaku juga bagi semua pemeluk agama sebagaimana pernyataan bersama pimpinan majelis agama yang tergabung dalam Forum Komunikasi Antar Umat Beragama Provinsi Sulawesi Tengah," tegasnya.