Jakarta (ANTARA) - Departemen Kehakiman Amerika Serikat dan Komisi Perdagangan Federal menyelidiki dugaan Tiktok melanggar ketentuan tentang perlindungan privasi anak.
Reuters mengutip dua narasumber yang dirahasiakan identitasnya, menyatakan secara terpisah FTC dan Departemen Kehakiman mengadakan rapat virtual untuk mendiskusikan tuduhan TikTok gagal memenuhi kesepakatan yang dibuat pada Februari 2019 itu.
Organisasi Center for Digital Democracy, Campaign for a Commercial-Free Childhood dan beberapa lembaga lainnya meminta FTC melihat dugaan bahwa TikTok gagal menghapus video dan informasi pribadi para pengguna berusia 13 tahun ke bawah, meski pun sudah setuju untuk menghapus.
Sumber lainnya mengonfirmasi bahwa advokat sudah bertemu dengan pejabat dari FTC dan Departemen Kehakiman untuk membahas masalah TikTok.
FTC dan Departemen Kehakiman tidak berkomentar atas temuan ini.
Sementara TikTok, melalui juru bicara mengatakan mereka memperlakukan dengan serius keamanan semua pengguna.
Amerika Serikat, menurut TikTok, mengakomodasi pengguna di bawah 13 tahun menggunakan aplikasi, namun, fitur yang didapat terbatas. TikTok juga memberikan fitur privasi dan keamanan khusus untuk pengguna di bawah usia tersebut.
Berita Terkait
Lindungi hak privasi anak dengan pahami aturan bermain medsos
Selasa, 17 Oktober 2023 20:44 Wib
Puan Maharani: Pemerintah harus buktikan PeduliLindungi tidak langgar privasi
Senin, 18 April 2022 14:18 Wib
WhatsApp tegaskan prioritas untuk privasi pengguna
Selasa, 25 Mei 2021 10:45 Wib
Pernyataan Kominfo soal dugaan kebocoran data 279 Juta WNI
Jumat, 21 Mei 2021 5:16 Wib
Facebook tak bisa baca isi pesan pengguna di WA
Kamis, 20 Mei 2021 14:05 Wib
Kiat-kiat hindari hoaks dan pelanggaran privasi
Kamis, 18 Maret 2021 10:33 Wib
Koran Inggris wajib muat kemenangan Meghan dalam kasus privasi
Minggu, 7 Maret 2021 3:37 Wib
70 persen karyawan khawatir soal privasi data saat WFH di masa pandemi
Kamis, 25 Februari 2021 19:48 Wib