Investor China berencana investasi Rp6 triliun di KEK Palu

id Investasi, investor china, kek palu, pemrov sulteng, gubernur, Longki Djanggola

Investor China berencana investasi Rp6 triliun di KEK Palu

Gubernur Sulawesi Tengah, Longki Djanggola (kedua kiri) menerima kunjungan Ketua Asosiasi Smelter China Mr Li terkait rencana mereka berinvestasi di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Palu, Selasa (20/10/2020). ANTARA/HO/Humas Pemprov Sulteng

Kami mendukung langkah mereka dan memberikan kemudahan kepada investor, termasuk proses perizinan. Hal ini untuk kepentingan peningkatan ekonomi daerah
Palu (ANTARA) -
Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah mengatakan salah satu investor asal China akan membangun pabrik besi dengan nilai investasi sebesar Rp6 triliun di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Palu.
 
"Kami mendukung langkah mereka dan memberikan kemudahan kepada investor, termasuk proses perizinan. Hal ini untuk kepentingan peningkatan ekonomi daerah," kata Gubernur Sulteng Longki Djanggola saat menerima kunjungan Ketua Assosiasi Smelter China Mr Li bersama rombongan di ruang kerja gubernur, Selasa.
 
Menurut Gubernur, Kawasan Ekonomi Khusus Sulteng sudah mendapat pengakuan secara Nasional merupakan KEK terbaik di Indonesia. Oleh karena itu, pemerintah setempat membuka lebar dan memberi peluang sebesar-besarnya kepada investor menanamkan modalnya di kawasan tersebut.
 
Di samping itu, KEK Palu juga telah didukung dengan sejumlah infrastruktur penunjang, diantaranya jalan penghubung langsung menuju pelabuhan. Sebagai prasarana transportasi laut, pelabuhan sangat vital untuk memudahkan akses keluar masuk angkutan barang.
 
Gubernur Sulteng juga berjanji, memberikan pelayanan prima terhadap investor sebagai jaminan kemudahan investasi di provinsi tersebut.
 
"Kami harap pabrik besi ini bisa beroperasi tahun 2021," ucapnya.
 
Sementara itu, Ketua Asosiasi Smelter China Mr Li mengatakan, pihaknya tertarik dengan potensi yang ada di Sulteng, bila Pemprov Sulteng mendukung rencana mereka, investor asal China itu memacu upaya pembangunan pabrik besi di KEK Palu.
 
Investor asal Negeri Tirai Bambu itu mengaku, perusahaan mereka sudah diakui dunia, bahkan pihaknya juga sudah menjalin kerja sama dengan sejumlah perusahaan ternama secara internasional.
 
"Kami berjanji menyeriusi menanam modal di Sulteng jika pemerintah mengizinkan kami," ujar Li.
 
Direktur PT Bangun Palu Sulteng Mulhanan Tombolotutu menjelaskan, animo pengusaha berinvestasi di lokasi KEK Palu cukup tinggi, sehingga saat ini luas area KEK 1.500 hektare sudah habis.
 
PT Bangun Palu Sulteng merupakan BUMD milik Pemprov Sulteng yang ditugaskan menangani, mengelola dan menarik minat investor menanamkan modalnya di KEK Palu.
 
"Rencana pembangunan pabrik besi oleh Mr Li akan terus kami dorong supaya kegiatan produksi cepat terwujud," kata Mulhanan yang juga mantan Wakil Wali Kota Palu.