Pertamina jamin ketersediaan elpiji non subsidi di Sulteng

id Elpiji, pertamina, mor VII

Pertamina jamin ketersediaan elpiji non subsidi  di Sulteng

Ilustrasi - Pertamina. (ANTARANews/ferly

Palu (ANTARA) -
PT Pertamina (Persero) menyatakan akan menjamin ketersediaan pasokan elpiji non subsidi jenis produk Bright Gas berukuran 5,5 kilogram dan 12 kilogram di Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng).
 
"Tidak ada kuota bagi elpiji non subsidi, beda halnya dengan elpiji bersubsidi ukuran tiga kilogram, sehingga masyarakat tidak perlu ragu menggunakan produk Pertamin itu," kata Unit Manager Communication & CSR Pertamina MOR VII Sulawesi Laode Syarifuddin Mursali yang dihubungi dari Palu, Sabtu.
 
Dia menjelaskan elpiji Bright Gas merupakan produk Pertamina yang dibuat untuk konsumsi masyarakat kalangan menengah ke atas sebagai upaya menekan penggunaan elpiji berukuran tiga kilogram yang tidak sesuai peruntukkan.
 
PT Pertamina dalam kurun waktu 11 bulan terakhir ini, pasokan di masing-masing Stasiun Pengisian Bahan Bakar Elpiji (SPBBE) di Sulteng selalu tersedia sejak Januari 2020 terealisasi elpiji non subsidi ukuran 12 kilogram sebanyak 25.245 metrikton, Februari 23.490 metrikton, dan Maret 25.662 metrikton.

Pada April jumlahnya terus meningkat sebanyak 26.655 metrikton, Mei 23.410 metrikton, Juni 26.059 metrikton 24.949 metrikton, Agustus 35.729 metrikton, September 27.525 metrikton, Oktober 27.677 metrikton hingga awal November ini tersedia 6.179 metrikton.
 
"Justru realisasi elpiji Bright Gas ukuran 5,5 kilogram lebih banyak dibandingkan elpiji 12 kilogram," ujar Laode.
 
Menurut dia, Pertamina sebagai Badan Usaha MIlik Negara yang dipercayakan pemerintah pusat mengelola minyak bumi dan gas (migas) memiliki tanggung jawab memenuhi kebutuhan konsumsi energi di masyarakat, termasuk turut serta meningkatkan perekonomian masyarakat dari penggunaan produk tersebut.
 
Ia juga menyebutkan Provinsi Sulteng mendapat kuota elpiji bersubsidi sebanyak 48.506 metrikton dengan jumlah alokasi terbesar di Kota Palu sebanyak 12.234 metrikton, menyusul Kabupaten Banggai 7.368 metrikton, Parigi Moutong 6.579 metrikton.
 
Ia juga minta masyarakat konsumen agar bijak menggunakan elpiji karena poduk bersubsidi ini hanya dikhususkan bagi masyarakat berpenghasilan rendah sebagai bentuk intervensi pemerintah melalui Pertamina.
 
"Produk bersubsidi terbatas dan masing-masing daerah sudah diatur kuota per tahun. Oleh karena itu gunakanlah sesuai haknya," demikian Laode.