Pemkot Palu Kurangi Peserta Padat Karya

id padat, karya

Pemkot Palu Kurangi Peserta Padat Karya

Ilustrasi (antara)

Pengurangan dilakukan berdasarkan kondisi peserta padat karya dilapangan, jika sudah ada yang mapan maka sedianya sudah harus disentuh dengan PDPM pada claster dua
Palu, (antarasulteng.com) - Pemerintah Kota Palu berencana mengurangi peserta padat karya yang berada di seluruh kelurahan di Kota Palu, untuk memaksimalkan peranan padat karya sebagai program stimulus pada tahun 2016.

Kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Kelurahan Kota Palu, Presly Tampubolong, Jumat mengatakan pengurangan terhadap jumlah peserta padat karya untuk memaksimalkan program zero poverty.

"Pengurangan dilakukan berdasarkan kondisi peserta padat karya dilapangan, jika sudah ada yang mapan maka sedianya sudah harus disentuh dengan PDPM pada claster dua," ucapnya.

Presly menguraikan,secara umum jumlah peserta padat karya mencapai lima ribu, yang semuanya merupakan masyarakat miskin yang tersebar didelapan kecamatan di Kota Palu.

Namun, berdasarkan data tim pengawasan dan pelaksana padat dikelurahan, dari jumlah tersebut delapan peserta dipandang telah mapan selama disentuh dengan padat karya.

Oleh karena itu delapan peserta tersebut telah dinaikkan untuk disentuh dengan Program Daerah Pemberdayaan Masyarakat (PDPM) pada clster dua Zero Poverty.

"Setiap peserta yang dipandang telah mapan dari sisi ekonomi, akan disentuh dengan pendekatan PDPM," sebutnya.

Lanjut dia menyebut,peserta padat karya yang telah mapan disentuh dengan PDPM berdasarkan keterampilan dan usaha yang dimiliki.

Dengan itu kata dia, BPM kan memberikan bantuan secara cuman-cuma kepada peserta diclaster dua yang meliputi bidang lingkungan, sosial dan ekonomi.

"Padat karya diharapkan peserta dapat membuat suatu usaha dari modal yang diberikan. dari usaha itu akan ditindak lanjuti atau diintervensi oleh pemerintah sesuai dengan kebutuhan usaha," katanya.

Lebih lanjut dia mengatakan, setelah mapan di claster dua PDPM, maka akan disentuh dengan KURDA pad klaster tiga.

Ia menyebut, dalam upayah pengurangan kemiskinan pemerintah pada claster tiga memberikan bantuan sebesar-besarnya lewat bank.

Saat ini jumlah peserta padat karya 4.902, dengan kewajiban bekerja sebanyak 60 jam/ bulan atau 3 jam/hari dan 5 hari/ minggu, dengan upah Rp. 600 Ribu/ Bulan/ peserta.