Sant` Egidia: Pancasila Wujudkan Keutuhan Indonesia

id andrea

Sant` Egidia: Pancasila Wujudkan Keutuhan Indonesia

Andrea Riccardi. (catania.liveuniversity.it)

Jakarta (antarasulteng.com) - Pendiri komunitas SantEgidia dari Italia, Andrea Riccardi, memuji Pancasila sebagai konsep bertata negara yang telah terbukti mewujudkan Indonesia tetap utuh dalam bingkai Negara Kesatuan republik Indonesia (NKRI).

"Indonesia merdeka tahun 1945 sebagai negara kesatuan yang heterogen. Penduduknya beragam etnis dan mayoritas, yakni 86 persen beragama Islam. Ada juga yang beragama Kristen, Katolik, Protestan, Hindu dan Buddha," ujarnya dalam diskusi "Interfaith Dialogue for Peace and Coexistence: Crucial Elemenet to Achieve Sustainable Development Goals" di Gedung MPR/DPR/DPD RI, Jakarta, Sabtu.

Menurut Riccardi, keragaman etnis dan agama tersebut dapat menjadi pemicu perpecahan. Namun, Indonesia yang sudah 70 tahun merdeka, dan telah melalui berbagai macam krisis, masih tetap utuh sebagai NKRI, tidak seperti negara-negara lainnya.

"Persatuan bangsa Indonesia tidak hanya warisan dari penjajah, tetapi pilihan dari konsep yang saat ini menjadi contoh di dunia, yakni Bhinneka Tunggal Ika. Dalam konsep ini bersatu dalam keragaman," katanya.

Riccardi mengemukakan bahwa persatuan dalam keragaman ini juga dapat dilihat dari geografisnya yang sangat luas dan terdiri atas banyak pulau, tetapi bersatu dalam NKRI.

President National Society Dante Alighiery itu juga memuji keutuhan Indonesia dari penduduknya dalam kehidupan beragama. 

Menurut dia, keaneragaman etnis dan agama penduduknya diakomodasi dalam Pancasila yang menjadi landasan ideal negara Indonesia.

Ia pun menceritakan, Paus Pius XII saat bertemu Presiden RI pertama Soekarno di Vatikan pada 1951 menyataan kesukaanya pada konsep Pancasila.

"Konsep ini tidak banyak dipelajari oleh dunia barat dan Islam," katanya.

Setelah beberapa kali melalui masa sulit, menurut Riccardi, Indonesia saat ini menjadi negara demokrasi terbesar ketiga di dunia.

Kehidupan umat bergama, dikemukakannya, berperan penting dalam peralihan menuju demokrasi dan perkembangan negara, dan hal ini terlihat di Indonesia.

National Society Dante Alighiery adalah lembaga Italia utuk mempromosikan bahasa dan budaya Italia ke dunia internasional. Sedangkan, SantEgidia adalah komunitas yang memberikan pelayanan dan bantuan kepada kaum miskin.

SantEgidia didirikan di Roma Italia pada 1968 oleh sekelompok siswa sekolah yang dipimpin Andrea Riccardi. 
Komunitas ini diakui oleh gereja Katolik sebagai Church Public Lay Association, yang berinduk ke Tahta Suci Vatikan.