Bappeda: Sulteng Masih Sangat Minim Infrastruktur

id tope

Bappeda: Sulteng Masih Sangat Minim Infrastruktur

Kepala Bappeda Sulteng Pof. Patta Tope (kedua dari kiri) (antara)

Memang belum terpenuhi semua kebutuhan pembangunan infastruktur.
Palu,  (antarasulteng.com) - Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Sulawesi Tengah Patta Tope mengakui bahwa daerah ini masih sangat kekurangan infratruktur karena keterbatasan anggaran.

Kepada Antara yang menghubunginya di Palu, Sabtu, Patta Tope mengemukakan keterbatasan anggaran dan penyerapannya merupakan penyebab utama keterbatasan infrastruktur.

Pada 2014, katanya, Sulteng merencanakan realisasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) senilai Rp2,3 triliun untuk berbagai bidang pembangunan daerah.

Jumlah dana itu belum termasuk anggaran APBN yang dikucurkan tanpa melalui APBD.

Jumlah APBD itu akan digunakan untuk belanja nonfisik senilai Rp1,4 Triliun. Dengan posisi itu, dipastikan serapan anggaran untuk pemenuhan ketersediaan infastruktur kebutuhan masyarakat masih sangat kurang.

"Memang belum terpenuhi semua kebutuhan pembangunan infastruktur. Bayangkan saja bila daerah membebankan 40 persen untuk pembangunan jalan dari total belanja fisik, maka alokasinya sekitar Rp400 miliar, dengan itu, jalan yang bisa dibangun hanya beberapa puluh kilometer saja, padahal jalan yang perlu penanganan mencapai ratusam bahkan ribuan kilometer," paparnya.

Kondisi tersebut juga terjadi pada tahun 2015, dimana APBD Sulteng sekitar Rp2,6 Triliun, yang sebagian besar masih untuk belanja non fisik.

Pemprov merealisasikan belanja langsung kurang lebih Rp1,1 triliun dari total rencana belanja, yang di dalamnya sudah termasuk dengan belanja pengadaan barang dan jasa.

Kondisi tersebut, akui dia, membuat BAPPEDA berupaya meminimalisasi pembiayaan dan belanja, baik langsung atau tidak langsung, untuk keseimbangan pembangunan.