Pemprov Sulteng dan Kemendes kerja sama percepat pembangunan desa

id kemendes,smart village,desa di sulteng,gubernur sulteng,rusdy mastura,pemprov sulteng,ridha saleh

Pemprov Sulteng dan Kemendes kerja sama  percepat pembangunan desa

Pertemuan antara Gubernur Sulteng Rusdy Mastura dengan Menteri Desa PDTT Abdul Halim Iskandar di Jakarta, pekan kemarin. (ANTARA/HO-Biro Administrasi Pimpinan Setda Pemprov Sulteng)

Palu (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah (Pemprov Sulteng) dan Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendes-PDTT) menjalin kerja sama untuk mempercepat pembangunan desa di wilayah tersebut.

"Kerja sama Pemprov Sulteng dengan Kemendes direncanakan dilakukan pada Desember 2021," ucap Tenaga Ahli Gubernur Sulteng M Ridha Saleh di Palu, Jumat.

Rencana kerja sama ini berangkat dari keinginan Gubernur Sulteng Rusdy Mastura untuk mempercepat pembangunan desa berbasis digital lewat konsep smart village. Lewat konsep tersebut, Gubernur Rusdy ingin 1.000 desa di Sulteng memiliki teknologi digital.

Maka, Gubernur Rusdy Mastura, sebut Ridha Saleh menemui Menteri Desa PDTT Abdul Halim Iskandar pada pekan kemarin di Jakarta, untuk membahas percepatan pembangunan desa di Sulteng.

"Nah dari pertemuan itu, disepakti Pemprov Sulteng dan Kemendes akan melakukan kerja sama lewat penandatanganan MoU," ujarnya.

Dari pertemuan tersebut, Ridha Saleh menerangkan, Kemendes telah memprogramkan 100 desa di Sulteng untuk dipercepat pembangunannya lewat konsep smart village. Sebanyak 100 desa itu meliputi di Kabupaten Sigi, Donggala dan Banggai.

"Namun dalam pertemuan itu, Gubernur Rusdy Mastura mengusulkan kepada Menteri Desa agar mengakomodasi beberapa kabupaten lainnya di Sulteng seperti Buol, Tolitoli, Parigi Moutong, Tojo Una-una, Poso dan seterusnya, ke dalam 100 desa yang menjadi sasaran program nasional Kemendes," ungkap Edang sapaan akrab M Ridha Saleh.

"Jadi, MoU antara Pemprov Sulteng dengan Kemendes akan memuat tentang program nasional Kemendes, dan program Gubernur Sulteng tentang 1.000 desa terjangkau digital," ucapnya lagi.

Ia menerangkan, program daerah dengan target 1.000 desa tersebut, dari pertemuan Gubernur Rusdy Mastura dengan Mendes, disepakati bahwa program tersebut akan didukung oleh Kemendes.

Dukungan itu adalah, mendorong desa-desa di Sulteng agar memprogramkan smart village melalui anggaran dana desa yang bersumber dari APBN.

"Jadi, smart village tidak akan membebani APBD Provinsi Sulteng," sebut Edang yang juga mantan Anggota Komnas-HAM RI.

Ridha Saleh menambahkan smart village yang telah diluncurkan oleh Gubernur Rusdy Mastura di Sigi, sasaran mencakup digitalisasi desa, penguatan akses ekonomi masyarakat desa dan peningkatan kualitas sumber daya manusia.
Tenaga Ahli Gubernur Sulteng M Ridha Saleh (ANTARA/Muhammad Hajiji)