Kendari (ANTARA) - Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Sulawesi Tenggara (Sultra) mengingatkan kepada warga bahwa faktor lingkungan yang tidak sehat bisa menjadi pemicu terjadinya kasus stunting pada balita.
"Terdapat beberapa faktor lingkungan yang dapat menghambat pertumbuhan anak maupun balita, sehingga menyebabkan terjadinya stunting pada anak," kata kepala BKKBN Sultra Asmar, di Kendari, Minggu.
Menurut dia, salah satu penghambat pertumbuhan anak itu adalah faktor sumber air minum tak layak yang menjadi sumber konsumsi utama warga.
"Sumber air yang tidak layak yang dimaksud adalah yang kategori air di luar dari air kemasan, ledeng atau PAM, sumur bor, dan sumur terlindungi," katanya.
Asmar kemudian menyebutkan, dari sampel sasaran sebanyak 380.662 keluarga dari total seluruh keluarga di Sultra, persentase air minum tak layak terbanyak ada di Kabupaten Buton Selatan sebesar 31,19 persen.
Selanjutnya di Kabupaten Muna dengan persentase sebesar 21,68 persen, Wakatobi sebesar 20,84 persen, Kolaka Utara sebesar 13,42 persen.
"Kemudian di Kabupaten Buton dengan persentase 10,58 persen, Muna Barat sebesar 10,28 persen, Kolaka Timur sebesar 10,18 persen, Buton Utara sebesar 9,49 persen, Kolaka sebesar 9,79 persen, Buton Tengah sebesar 8,48 persen, Konawe sebesar 8,19 persen, Konawe Selatan 7,91 persen, Konawe Utara sebesar 7,47 persen," katanya.
Selanjutnya Konawe Kepulauan sebesar 7,03 persen, Kota Kendari sebesar 5,68 persen, Bombana 5,10 persen, dan yang paling rendah persentasenya yakni Kota Baubau sebesar 2,39 persen.
Untuk itu, Asmar mengingatkan kepada warga agar faktor lingkungan terutama masalah air bersih harus menjadi perhatian utama dan perlu mendapat intervensi dari pihak terkait agar bisa memastikan keluarga mendapatkan air yang layak konsumsi.
"Karena biarpun anak mendapatkan sumber gizi yang baik, tetapi bila lingkungan tidak memenuhi standar kesehatan maka bisa menjadi pemicu stunting," katanya.
Berita Terkait
BKKBN berupaya tekan angka melahirkan muda cegah stunting
Rabu, 6 Maret 2024 15:53 Wib
Pers berperan penting mengedukasi kesehatan masyarakat
Sabtu, 10 Februari 2024 7:50 Wib
Dubes Meidyatama sarankan tiga bentuk kerja sama terkait kependudukan
Rabu, 7 Februari 2024 6:27 Wib
Jumlah keluarga berisiko stunting turun di akhir tahun 2023
Selasa, 28 November 2023 7:56 Wib
Pemkab Banggai Kepulauan-BKKBN optimalkan pelayanan KB
Senin, 6 November 2023 15:52 Wib
Kepala BKKBN minta penganggaran stunting daerah berdaya ungkit tinggi
Selasa, 19 September 2023 8:46 Wib
Stunting harus dihadang dari hulu
Jumat, 15 September 2023 6:17 Wib
BKKBN: Sumber air minum tidak layak tingkatkan risiko stunting
Jumat, 8 September 2023 11:46 Wib