Presiden: Indonesia masih dipercaya perusahaan besar global meski dunia krisis

id Presiden Jokowi,investasi global,bahlil lahadalia,krisis global,perusahaan dunia,kawasan industri terpadu batang,kit bat

Presiden: Indonesia masih dipercaya perusahaan besar global meski dunia krisis

Tangkapan layar - Presiden Jokowi memberikan sambutan saat peletakan batu pertama (groundbreaking) pabrik Wavin Manufacturing Indonesia di Kawasan Industri Terpadu Batang (KITB), Kabupaten Batang, Jawa Tengah, Senin (3/10). (ANTARA/Indra Arief)

Jakarta (ANTARA) - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan Indonesia masih dipercaya perusahaan-perusahaan besar dunia sebagai tujuan investasi meskipun terjadi krisis finansial global saat ini.

“Meskipun dunia pada krisis finansial, tetapi Indonesia masih dipercaya untuk investasi perusahaan-perusahaan besar dunia,” kata Presiden Jokowi saat meresmikan peletakan batu pertama pabrik Wavin Manufacturing Indonesia di Kawasan Industri Terpadu Batang (KITB), Kabupaten Batang, Jawa Tengah, Senin.

Presiden Jokowi menyampaikan alasan mengapa Indonesia masih dipercaya perusahaan-perusahaan besar global. Sembari mengutip pernyataan CEO Orbia Sameer Bharadwaj, ia mengatakan kepercayaan perusahaan global terhadap Indonesia masih tinggi karena stabilitas ekonomi dan politik di Tanah Air.

Presiden Jokowi mengatakan tidak mudah untuk mendapatkan kepercayaan sebagai tujuan investasi.

“Begitu sebuah negara sudah dicap tak baik untuk investasi, tak akan ada negara yang mau datang ke negara kita, dan jika sudah tak ada yang mau datang, artinya apa?, barang-barang harus kita impor dari luar,” kata Presiden Jokowi.
 

Dia mengatakan investasi saat ini menjadi rebutan hampir seluruh negara di dunia. Hal itu karena investasi dapat memberikan nilai tambah, menciptakan lapangan kerja, dan meningkatkan penerimaan negara.

Karena itu, kata Presiden Jokowi, investasi menjadi salah satu pendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia.

“Hal yang terus akan kita kejar, investasi apapun, karena itu akan sekali lagi menciptakan lapangan kerja yang sangat besar, kemudian pajaknya akan menambah penerimaan negara dan cadangan devisa kita,” ujarnya. 

Dalam kesempatan itu Presiden Jokowi turut meresmikan peletakan batu pertama pembangunan pabrik pipa PT Wavin Manufacturing yang merupakan salah satu unit bisnis dari Orbia.

Sementara itu Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia mengatakan pengembangan KITB tahap satu seluas 450 hektare dan tahap kedua seluas 1.000 hektare telah laris diminati investor.

"Saya sengaja undang Menteri PUPR ini 1.000 hektare tahap kedua ini, di sebelah gunung-gunung ini, yang kita belum melakukan cut and field," kata Bahlil Lahadalia.

 

Presiden Joko Widodo (Jokowi) melakukan kunjungan kerja ke Jawa Tengah, Senin, untuk meletakkan batu pertama ("groundbreaking") pembangunan pabrik produsen pipa di Kawasan Industri Terpadu Batang (KITB), Kabupaten Batang.

Dengan menggunakan Pesawat Kepresidenan Indonesia-1, Presiden Jokowi dan rombongan lepas landas dari Bandar Udara Halim Perdanakusuma, Jakarta, pada Senin siang.

Setibanya di Landasan Utama TNI AD Jenderal Ahmad Yani, Kota Semarang, Presiden Jokowi akan melanjutkan perjalanan menuju KITB Kabupaten Batang dengan menumpangi Helikopter Super Puma TNI AU. Di KITB, Presiden diagendakan melakukan groundbreaking salah satu pabrik produsen pipa.
 

Selesai acara, Presiden akan kembali menaiki helikopter untuk menuju Landasan Utama TNI AD Jenderal Ahmad Yani, Kota Semarang untuk selanjutnya terbang kembali ke Jakarta dengan Pesawat Kepresidenan Indonesia-1.

Turut mendampingi Presiden dalam penerbangan menuju Provinsi Jawa Tengah, yaitu Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Sekretaris Militer Presiden Laksda TNI Hersan, Komandan Paspampres Marsda TNI Wahyu Hidayat Soedjatmiko, dan Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden Bey Machmudin.


KITB di Kabupaten Batang, Jawa Tengah, merupakan salah satu kawasan industri yang diharapkan pemerintah dapat menarik minat investasi. Pengembangan KITB telah diatur oleh Presiden melalui Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 106 Tahun 2022 tentang Percepatan Investasi Melalui Pengembangan Kawasan Industri Terpadu Batang.

KITB memiliki total luas lahan untuk dikembangkan seluas 4.300 hektare dan akan dibagi dalam tiga fase pengembangan. Pada Juni 2022, Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia mengatakan pengembangan tahap satu KITB telah laris diminati investor. Sejak saat itu, pengembangan KITB masuk tahap dua dengan luas hingga 1.000 hektare lahan kawasan industri.